SEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN KETINGGIAN DAN KEPADATAN PENDUDUK DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO TAHUN 2019

Authors

  • Virginia C. Paomey Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Jeini E. Nelwan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Wulan P.J. Kaunang Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit akibat virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kasus DBD Kota Manado pada bulan Januari tahun 2019 kasus DBD sebanyak 165 kasus dimana Kecamatan Malalayang merupakan kecamatan dengan kasus tertinggi dengan jumlah 62 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran kejadian DBD berdasarkan ketinggian dan kepadatan penduduk di Kecamatan Malalayang Kota Manado Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian ekologis dengan pendekatan spasial. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita DBD bulan Januari-Mei tahun 2019 berdasarkan data dari Puskesmas Bahu dan Puskesmas Minanga yaitu 84 penderita. Adapun instrumen penelitian yang digunakan ialah laptop, Arc. GIS 10.5, GPS Garmin, microsoft excel 2010. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa kasus DBD tertinggi terdapat pada Kelurahan Malalayang I sebanyak 16 kasus dan terendah pada Kelurahan Winangun II sebanyak 4 kasus. Terdapat keterkaitan antara ketinggian tempat dan kasus DBD. Dataran yang rendah memiliki kasus DBD lebih banyak. Kepadatan penduduk tidak terlihat keterkaitan dengan kasus DBD. Kasus DBD lebih banyak terdapat pada daerah dengan kepadatan penduduk rendah. Kesimpulan penelitian ini yaitu sebaran kasus DBD tertinggi terdapat pada Kelurahan Malalayang I dan terendah pada Kelurahan Winangun II. Sebaran kasus DBD lebih banyak terdapat pada dataran dengan ketinggian yang rendah dan pada daerah dengan kepadatan penduduk tinggi.

 

Kata Kunci: Ketinggian, Kepadatan Penduduk, Demam Berdarah Dengue

 

ABSTRACT

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease that is transmitted through Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes. Dengue Fever Case in Manado City 2019 amounted to 165 cases, where Malalayang Subdistrict was the district with the highest case that is 62 cases. The purpose of this research to determine the distribution of DHF events based on height and population density in Malalayang District, Manado City in 2019. This study is an ecological study with a spatial approach. The population in this study were all DHF sufferers from January to May 2019 based on information from Health Center Bahu and Minanga, as many as 84 patients. The research instrument used is a laptop, Arc.GIS 10.5, GPS Garmin, Microsoft Excel 2010. The results of the study found that the highest dengue cases were found in Malalayang I Village as many as 16 cases and the lowest was in Winangun II Village as many as 4 cases. There is a link between the height of the place and the case of DHF. Lowlands have more DHF cases. Population density, there is no association with DHF cases. It was found that dengue cases were more prevalent in areas with low population density. The conclusion of this research is that the highest distribution of DHF cases was found in Malalayang I Village and the lowest was in Winangun II Village. The distribution of DHF cases is more common in low altitude areas and in high population density areas.

 

Keywords: Altitude, Population Density, Dengue hemorrhagic fever

Downloads