HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN BEBAN KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSLKELETAL PADA BURUH TANI DI DESA PINABETENGAN SELATAN KECAMATAN TOMPASO BARAT

Authors

  • Meywinsy Seroy Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Paul A.T. Kawatu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Angela F.C. Kalesaran Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstract

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Oleh karena itu ada beberapa Penyakit Akibat Kerja (PAK) salah satunya adalah Penyakit yang disebabkan oleh sikap dan beban kerja yaitu, musculoskeletal. Keluhan musculoskeletal atau biasa disebut musculoskeletal disorder adalah menerima beban statis secara berulang dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan dapat menyebabkan keluhan seperti kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon. banyak petani yang melakukan gerakan statis atau secara berulang dan memiliki beban kerja berlebih oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang penelitian ini. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap dan beban kerja dengan keluhan musculoskeletal pada petani di Desa Pinabetengan Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Berdasarakan hasil penelitian yang dilakukan dengan penggukuran menggunakan REBA (Rapid Entire Body Assigment), Pengukuran Nadi, dan NBM (Nordic Body Map). Hasil analisis data menggunakan uji spearman di dapatkan bahwa nilai sikap kerja (p= 0,001) dan beban kerja (p= 0,001) berhubungan dengan keluhan Muscloskeletal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara beban kerja dan sikap kerja dengan keluhan musculoskeletal pada buruh tani di Desa Pinabetengan Selatan Kecamatan Tompaso Barat. Seta ada beberapa saran yang terlebih khusus untuk para petani yaitu diharapkan bagi para petani untuk menjadi kondisi fisik, dan perlu memerhatikan posisi kerja yang benar serta perlu adanya pengadaan alat bantu bekerja seperti traktor.

 

Kata kunci: Sikap Kerja, Beban Kerja, Keluhan Musculoskeletal, Desa Pinabetengan Selatan

 

ABSTRACT

Occupational Health and Safety cannot be separated from the production process, both service and industry. Therefore there are several Occupational Diseases, one of which is a disease caused by attitude and workload, namely, musculoskeletal. Musculoskeletal complaints or so-called musculoskeletal disorders are receiving static loads repeatedly and continuously for a long time and can cause complaints such as damage to the joints, ligaments and tendons. many farmers who carry out static or repetitive movements and have excessive workloads are therefore interested researchers to examine more deeply about this research. The purpose of this study was to determine the relationship between attitudes and workload with musculoskeletal disorder in farmers in the South Pinabetengan Village. This research is a quantitative study using an observational analytic method with a cross sectional study approach. Based on the results of research conducted by shaving using REBA (Rapid Entire Body Assigment), Pulse Measurements, and NBM (Nordic Body Map). The results of data analysis using the Spearman test found that the value of work attitude (p = 0.001) and work load (p = 0.001) are associated with Muscloskeletal disorders. The conclusion of this study is that there is a relationship between workload and work attitude with musculosceletal complaints on farm laborers in South Pinabetengan Village, West Tompaso District. Then, there are some suggestions especially for farmers, which are expected for farmers to be in physical condition, and need to pay attention to their correct work position and the need for procurement of working aids such as tractors.

 

Keywords: Work Attitude, Workload, Musculoskeletal Disorders, South Pinabetengan Village

Downloads