HUBUNGAN KONDISI IKLIM DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN TAHUN 2017-2019

Authors

  • Cherlin Sunkudon Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Wulan P.J. Kaunang Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Grace D. Kandou Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang dapat menimbulkan demam yang akut karena terinfeksi oleh virus dengue. salah satu manifestasi simptomatik dari infeksi virus dengue adalah DBD. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara suhu udara, curah hujan dan kelembaban udara, dengan kejadian DBD wilayah Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2017-2019. Jenis penelitian survei analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di Kabupaten Minahasa Selatan dengan waktu penelitian oktober-november 2020. Sampel penelitian yaitu jumlah kejadian DBD diambil dari Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan dan Suhu udara, curah hujan, dan kelembaban diambil dari BPS Minsel. Hasil uji korelasi antara kejadian DBD dengan suhu udara r = -0,421, kejadian DBD dengan curah hujan r = 0,388 dan kejadian DBD dengan kelembaban udara r = 0,123. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara kejadian DBD dengan suhu udara dan tidak terdapat hubungan antara kejadian DBD dengan curah hujan dan kelembaban udara tahun 2017-2019. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan agar selalu memeriksa , memberikan penyuluhan atau pembinaan kepada masyarakat serta rutin memantau daerah atau lingkungan masyarakat.

 

Kata Kunci: DBD, Suhu Udara, Curah Hujan, dan Kelembaban Udara

 

ABSTRACT

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease transmittted by the Aedes aegypti mosquito. DHF infection is caused by the dengue virus. Climatic factors such as air temperature, rainfall, and humidity affect the spread of DHF. This study aims to determine the relationship between air temperature, rainfall and humidity, and the incidence of dengue fever in the South Minahasa Regency in 2017-2019. This type of research uses analytiical survey research with cross sectiional research design. The research was conducted in South Minahasa Regency with the research time of October-November 2020. The research sample was the number of DHF incidents taken from the South Minahasa District Health Office and air temperature, rainfall, and humidity were taken from BPS Minsel. Correlation test results between the inciidence of dengue fever and air temperature r = -0.421, the incidence of dengue fever with rainfall r = 0.388 and the incidence of dengue fever with air humidity r = 0.123. The conclusion is that there is a relationship between the incidence of dengue fever and air temperature and there is no relationship between the incidence of dengue fever wiith rainfall and humidity in 2017-2019. It is recommended that the Health Office of Minahasa Selatan District be able to control areas that are prone to high incidence of dengue fever and to monitor environmental health in the community on a regular basis as well as provide guidance to the communiity as an effort to prevent dengue disease.

 

Keyword: DHF, Air Temperature, Rainfall, Humidity

Downloads