ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN DAN BORAKS PADA BAKSO YANG DISAJIKAN KIOS BAKSO PERMANEN PADA BEBERAPA TEMPAT DI KOTA BITUNG TAHUN 2014

Authors

  • Dwi Fitri A.L. Suntaka

Abstract

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012, jenis bahan tambahan pangan golongan pengawet yang dilarang penggunaannya dalam produk pangan antara lain adalah formalin dan borax. Jenis makanan yang sering menggunakan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet salah satunya adalah bakso. Hal ini dikerenakan akses yang mudah serta banyaknya peminat membuat para pedagang ramai-ramai menggunakan formalin dan boraks dengan tujuan untuk mencegah bakso menjadi rusak dan cepat basi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya kandungan formalin dan boraks pada bakso yang disajikan kios bakso permanen di Kota Bitung

Penelitian ini merupakan survey deskriptif berbasis laboratorium. Kandungan formalin dan boraks dianalisis secara kualitatif menggunakan test kit. Sampel kios bakso diambil secara purposive sampling dengan total 32 kios bakso permanen dan sampel bakso diambil secara accidental sampling dari setiap kios bakso permanen.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat 1 sampel kios bakso positif menyajikan bakso mengandung formalin dilihat dari adanya perubahan warna menjadi pink keungungan setelah ditetesi reagent A dan B, dan terdapat 7 sampel kios bakso yang positif menyajikan bakso yang mengandung boraksdilihat dari perubahan warna yang terjadi pada kertas uji menjadi merah bata.

Dari 32 sampel yang dilakukan pemeriksaan terdapat 1 sampel kios bakso (3,1%) positif mengandung formalin dan 7 sampel kios bakso (21,9%) positif mengandung boraks.

Pedagang sebaiknya menggunakan bahan pengganti formalin dan boraks yang memenuhi standar kesehatan dan tidak merugikan konsumen, serta perlunya perhatian dari pemerintah dalam hal pembinaan dan pengawasan terhadap pedangang bakso

Kata Kunci : Bakso, kios bakso permanen, formalin, boraks

 

ABSTRACT

Based on the regulation of the Ministry of Health of Indonesia Number 033 in 2012, types of food additional preservatives which are banned such as formaline and boric acid. One of many kinds of food which usually uses formaline and borax as preservative is meatball (bakso). This is caused by an easy access also many enthusiasts make the traders busy to use formaline and borax in order to prevent the meatballs from being damaged or spoiled. The aim of this study is to determine whether there is the content of formaline and borax in the meatballs which served in the permanent meatballs stalls in Bitung City.

This study is a descriptive survey-based laboratory. Formalin and borax were analyzed qualitative using test kits. Samples of the meatball stall are purposive sampling with a total 32 of permanent meatball stalls and the sample of meatballs were taken by accidental sampling of each permanent meatball stalls.

The results show there is one positive sample stall serving meatballs which is contain formaldehyde and can be seen from a color change to pink-violet after splash it with reagent A and B, and there are 7 positive samples meatball stall which is serving meatballs containing borax and can be seen from discoloration occurs on the test paper and become red brick.

from the 32 samples which are investigated there is 1 sample of meatballs stall which is positive containing formaline and 7 samples of meatballs stalls are positive containing borax.

The traders should use the subtitutes of formaline and borax which fulfill the health standard and will not harm the consumers, also the government attention in terms of coaching and control  towards the meatballs traders is needed.

Keywords: Meatballs, Permanent Meatballs Stall, formaline, borax.


Downloads