PROFIL PENGAJARAN BAHASA TONSEA PADA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KAUDITAN DI KABUPATEN MINAHASA UTARA: SUATU SURVEY

Authors

  • Arter Jodi Senduk

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Pengajaran Bahasa Tonsea (BT) pada Peserta Didik di Sekolah Dasar di Kecamatan Kauditan di Kabupaten Minahasa Utara, Propinsi Sulawesi-Utara di era globalisasi ini. Sampel penelitian dilakukan di sekolahsekolah dasar yang ada di Kecamatan Kauditan. Penelitian ini mengangkat keberadaan yang aktual tentang fenomena pengajaran BT di tingkat sekolah dasar melalui pengajar atau guru dan murid-muridnya serta pengaruh lingkungannya terhadap BT tersebut. Keberadaan kurikulum 2006 yang memuat muatan lokal dalam proses pengajaran serta khususnya pada minat pembelajaran anak-anak didik di usia dini pada pemakaian BT itu sendiri yang sangat berkaitan erat dengan unsur kekayaan kebudayaan Bahasa yang harus terus dilestarikan.

Metode survey digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan gambaran situasi pemakaian Bahasa Tonsea di dalam pengajaran yang diterapkan di SD. Metode ini nantinya dapatkan menghasilkan suatu gambaran profil dari situasi BT tersebut di wilayah kecamatan itu khusnya pada tingkatan SD yang ada di sejumlah SD yang ada dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

Hasil menunjukkan bahwa pengajaran BT masih berlangsung walaupun sifat pengajarannnya pasif. Penelitian ini fokus pembahasan tentang pada sistem pembelajaran BT pada studi muatan lokal di tingkat sekolah dasar berdasarkan kurikulum 2006, kompetensi guru dalam hal ini pengetahuan berbahasa sangat kuran, perangkat pengajaran seperti Silabus, SAP, GBPP dan keberadaan penunjang dalam pengajaran seperti kamus bahasa Tonsea, buku suplemen Bahasa Tonsea yang tidaklah banyak dan kurangnya sinergitas hubungan narasumber dari luar (source person) yang memiliki kemampuan berbahasa Tonsea dengan pihak sekolah, serta sarana dan prasarana yang masih perlu ditingkatkan.

Dapat disimpulkan bahawa pelajaran muatan lokal dalam kurikulum pendidikan masih diperlukan. Mulok tahun 2006 yang berintegrasi dengan kurikulum 2013 yang salah satunya mengedepankan aspek Bahasa daerah ke Budaya Daerah kiranya dapat mengedepankan esensi mulok itu sendiri agar supaya tidak terhilang dari dunia pendidikan yang ada.

Kata Kunci : Bahasa Tonsea, Peserta Didik Sekolah Dasar, Pelestarian, Profil, Survey

Downloads

Published

2017-09-14

Issue

Section

Articles