POLA KOMUNIKASI ORANG TUA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi orangtua pada anak berkebutuhan khusus yang didasari pada konsep diri orangtua dalam memaknai kehadiran anak, motif orangtua dalam berkomunikasi serta intensitas hubungan antar orangtua dan anak berkebutuhan khusus.Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, dan pengamatan berperan serta dengan menggunakan teori fenomenologi dan interaksi simbolik. Penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut : (1) Bagaimana konsep diri orangtua dalam menyikapi kehadiran anak berkebutuhan khusus; (2) apa motif orangtua dalam berkomunikasi dengan anak berkebutuhan khusus; (3) bagaimana intensitas komunikasi orangtua dalam menjalin hubungan dengan anak berkebutuhan khusus. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa pola komunikasi orangtua pada anak berkebutuhan khusus didasari pada konsep orientasi intensional dimana orangtua melihat keberadaan anak berkebutuhan khusus adalah anak yang tidak normal, tidak menarik dan tidak memiliki masa depan yang baik. sedangkan pola komunikasi orangtua yang didasari pada konsep orientasi ekstensional adalah orangtua yang memandang keberadaan anak melalui ciriciri-cirinya, kekhasahannya, keunikannya bahkan kelebihannya yang mungkin tidak dimiliki oleh anak normal lainnya. Orangtua yang berpandangan ekstensional adalah orangtua yang bisa menerima keberadaan anaknya dan memberikan perhatian, kasih sayang serta dukungan yang seutuhnya. Orangtua yang memiliki orientasi ekstensional dikategorikan berhasil dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus dibandingkan dengan orangtua orientasi intensional yang hanya melihat keberadaan anaknya dari sisi kekurangan dan kelemahannya._____________________________________________________________________________
Kata Kunci : Pola, Komunikasi, Orangtua, Anak, berkebutuhan khusus.