RESPONS RUMPUT Brachiaria humidicola cv. Tully dan Pennisetum purpureum cv. Mott TERHADAP PEMUPUKAN UNSUR HARA MAKRO N, P, K

Authors

  • Constantyn I. J. Sumolang
  • David A. Kaligis
  • Charles L. Kaunang

DOI:

https://doi.org/10.35801/jlppmsains.3.1.2016.15206

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap Potensi Produksi Rumput Brachiaria .humidicola cv. Tully dan Penisetum purpureum cv. Mott. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah model experimental dengan menggunakan Rancangan Acak kelompok (RAK) dengan pola Faktorial. Faktor A jenis rumput : a1 = Rumput B. humidicola cv. Trully ; a2 = Rumput P. purpureum cv. Mott. Faktor B jenis pupuk b1 = Pupuk tunggal N (Urea) ; b2 = Pupuk kombinasi NP (Urea + TSP) ; b3 = pupuk kombinasi NPK (Urea + TSP + KCl). Dosis pupuk yang digunakan Urea= 150 kg/ha, TSP = 75 kg/ha, KCl = 75 kg/ha, sehingga terdapat 6 kombinasi perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Jumlah keseluruhan satuan percobaan adalah 24 satuan percobaan. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan, yang terletak di desa Talawaan Bantik Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis rumput, jenis pupuk dan interaksi jenis rumput dan jenis pupuk memberikan hasil yang berbeda sangat nyata (P<0.01) terhadap potensi produksi segar, potensi produksi bahan kering dan potensi produksi protein. Potensi produksi segar, potensi bahan kering, dan potensi produksi protein rumput B sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari rumput A. Potensi produksi segar, produksi bahan kering, produksi protein rumput yang diberikan pupuk NPK sangat nyata lebih tinggi (P<0.01) dari rumput yang diberikan pupuk NP dan N secara tunggal.
Pemberian pupuk NPK menghasilkan potensi produksi segar, potensi produksi bahan kering dan potensi produksi protein masing-masing 53,15%, 40,48%, dan 77,26% lebih tinggi dibandingkan pemberian pupuk N secara tunggal. Rumput B yang diberikan pupuk NPK menghasilkan potensi produksi segar, potensi produksi bahan kering dan potensi produksi protein yang paling tinggi.

Downloads

Issue

Section

Articles