Insidensi Dan Severitas Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Di Kecamatan Kawangkoaan Barat

Authors

  • Jeri Fidelis Gogani Sam Ratulangi University
  • Vivi B. Montong Universitas Sam Ratulangi
  • Henny V.G. Makal Universitas Sam Ratulangi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insidensi dan severitas penyakit Antraknosa dan penyebab penyakit pada tanaman kacang tanah di Kecamatan Kawangkoaan Barat. Penelitian Laboratorium dilaksanakan diLaboratorium Mikrobiologi dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi. Penelitian dilapangan di laksanakan di tiga (3) desa, desa Kanonang Dua (2), Kanonang Tiga (3), dan Desa Pinabetengan di Kecamatan Kawangkoan Barat Penelitian ini di laksanakan selama 3 (tiga) bulan dari bulan agustus sampai bulan oktober. Penelitian ini menggunakan metode survei yaitu melakukan observasi secara purposive sampling. Umur tanaman kacang tanah yang akan diamati yaitu 30 hst (hari setelah tanam), 60 hst, dan 90 hst. jumlah tanaman yang di amati per petak sebanyak 40 tanaman. Dari hasil penelitian yang di lakukan menunjukan bahwa penyakit antraknosa di sebabkan oleh jamur Collectrothicum sp. Insidensi dan severitas penyakit meningkat seiring dengan bertambahnya umur tanaman sampai mendekati masa panen dan di desa Kanonang tiga tinggkat insidensi dan severitas penyakit antraknosa paling tinggi yaitu insidensi penyakit 30 hst 63,00, 60 hst 100,00, 90 hst 100,00 dan severitas penyakit 30 hst 16,59, 60 hst 48,17, 90 hst 86,37.

Kata kunci : Insidensi Dan Severitas Penyakit Antraknosa

Downloads

Published

2022-11-24

How to Cite

Gogani, J. F., Montong, V. B., & Makal, H. V. (2022). Insidensi Dan Severitas Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Di Kecamatan Kawangkoaan Barat. Jurnal Agroekoteknologi Terapan, 3(2), 220–228. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/samrat-agrotek/article/view/38264