Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu oleh Masyarakat Sekitar Hutan Koha di Kelurahan Wailan, Kota Tomohon

Authors

  • Ine Ine Program Studi Kehutanan, Universitas Sam Ratulangi.
  • Terry M. Frans Program Studi Kehutanan, Universitas Sam Ratulangi.
  • Hengki D. Walangitan Program Studi Kehutanan, Universitas Sam Ratulangi.

DOI:

https://doi.org/10.35791/sil.v1i3.43495

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis HHBK yang dimanfaatkan dan pendapatan masyarakat dari pemanfaatan HHBK  di Kelurahan Wailan, Kota Tomohon.  Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan  yaitu Agustus-September 2021 di kelurahan Wailan, kota Tomohon. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara dan observasi lapangan.  Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan.  Pemilihan responden dilakukan dengan metode Purposive sampling atau teknik pemilihan responden dengan kriteria tertentu yaitu petani yang memanfaatkan HHBK pada lokasi penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini, Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Kelurahan Wailan Kota Tomohon  yaitu aren, lebah liar, bambu, vanili dan kemiri.  Aren yang dimanfaatkan bagian nira kemudian diolah menjadi cap tikus, gula batu, dan gula semut. Lebah liar yang dimanfaatkan adalah madunya, bambu yang dimanfaatkan sebagai pagar dan ajir tanaman, Vanili yang dimanfaatkan adalah bagian buah yang dikeringkan dan kemiri yang dimanfaatkan sebagai rempah dapur. Dengan masing- masing responden yang memiliki mata pencaharian sebagai pembuat gula batu sebanyak 16 orang (76%), pembuat gula semut sebanyak 3 orang (14%), pembuat cap tikus 1 orang (5%), dan pemburu madu 1 orang (5%).  Pendapatan masyarakat dari pemanfaatan HHBK di Kelurahan Wailan yaitu dengan rata-rata pendapatan/bulan yaitu Cap tikus dengan harga Rp.4.000.000, gula semut Rp.2.920.000, dan gula batu Rp. 2.718.750.

References

Arikunto, S.. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Buku. Rineka Cipta. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2020. Statistik Penduduk Lanjut Usia Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional. Jakarta.

Indrasari, D., C. Wulandari dan A. Bintoro. 2017. Pengembangan Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu Oleh Kelompok Sadar Hutan Lestari Wana Agung Di Register 22 Way Waya Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Sylva Lestari, 5(1): 81-91.

Birgantoro, B.A. & D.R. Nurrochmat. 2007. Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Oleh Masyarakat di KPH Banyuwangi Utara. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 13(3): 172-181.

Indrasari, D.. 2016. Pengembangan Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu Oleh Kelompok Sadar Hutan Lestari Wana Agung Di Register 22 Way Waya Kabupaten Lampung Tengah. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Kar, S.P. dan G.J. Michael. 2012. NTFP Income Contribution To Household Economy and Related Socio-economic Factors Lessons from Bangladesh. For. Pol. Econ., 14(7): 136-142.

Lubis, L.A.. 2019. Sebaran Nilai Ekonomi Dan Kontribusi Hasil Hutan Bukan Kayu Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Desa Marancar Godang Kecamatan Marancar Kabupaten Tapanuli Selatan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Nazir, M.. 2005. Metode Penelitian. Buku. Ghalia Indonesia. Bogor.

Paulus, A.L., W.M. Wangke, V.R.B. Moniaga. 2015. Kontribusi Usaha Tani Kacang Panjang terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani Di Desa Warembungan Kecamatan Pineleng. Cocos, 11(3)1-10.

Sihombing, J.A.. 2011. Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Oleh Masyarakat Desa Sekitar Hutan Di IUPHHK-HA PT. Ratah Timber Samarinda, Kalimanatan Timur. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ginting, B., R. Sulaeman dan E. Sribudiani. 2018. Peranan Hasil Hutan Bukan Kayu Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Desa Cintarakyat Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. JOM Faperta, 5(1):1-7.

Sudarmalik, Y., Rochmayanto dan Purnomo. 2006. Peranan Beberapa Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Riau dan Sumatera Barat. Prosiding. Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan. Padang.

Downloads

Published

2022-09-15

Issue

Section

Artikel