MITIGASI RISIKO BENCANA BANJIR DI MANADO

Authors

  • Sularso H.S Hengkelare
  • Octavianus H. A. Rogi
  • Suryono -

DOI:

https://doi.org/10.35793/sp.v8i2.35037

Abstract

Mitigasi adalah sebuah upaya dengan tujuan untuk meminimumkan dampak bencana dengan melakukan perencanaan yang tepat. Bencana geologi dan hidrometeorologi adalah bencana yang sering dialami Indonesia. Di indonesia bencana hidrometeorologi seperti banjir dipengaruhi oleh kuatnya angin barat dan perubahan iklim dunia. Alih fungsi lahan yang tidak tepat juga mendukung terjadinya bencana ini. Berdasarkan peta kawasan rawan bencana banjir dari kementrian agraria dan tata ruang, Kota Manado memiliki kawasan rawan bencana banjir dengan kelas rawan yang cukup tinggi terlebih wilayah pusat pemerintahan dan pusat perdagangan dan jasa. Hal ini relevan dengan kondisi geografis Kota Manado yang berada pada posisi dikelilingi pegunungan serta 5 sungai besar yang melewati Kota Manado yaitu sungai Tikala dan sungai Tondano yang menyatu di daerah Paal 2, sungai Malalayang, sungai Sario dan sungai Bailang. Sungai Tondano dan sungai Tikala mempunyai beberapa meander dan memiliki beberapa ’leher botol’ pada bagian hilirnya yang dapat mengakibatkan terhambatnya aliran air sungai sehingga dapat mengakibatkan terjadinya banjir. Selain itu pendangkalan sungai dan drainase juga kurangnya daerah resapan air memiliki peranan penting dalam terjadinya banjir.  Maka dari itu perlu dilakukan analisis risiko bencana banjir Kota Manado untuk menentukan bentuk mitigasi yang sesuai. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat risiko bencana banjir di Kota Manado dan merekomendasi bentuk mitigasi bencana banjir di Kota Manado. Penelitian ini menggunakan analisis dengan metode penelitian deskriptif kuantitiatif. Analisis dilakukan dengan mengacu pada PERKA BNPB No. 02 Tahun 2012 tentang pedoman umum pengkajian risiko bencana. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat 3 kelas tingkat risiko bencana banjir di Kota Manado. Pada kelas tinggi 53 kelurahan, sedang 2 kelurahan dan rendah 32 kelurahan. Rekomendasi kebijakan dilakukan berdasarkan tingkat risiko dengan memperhatikan faktor penyebab utamanya. Selanjutnya direkomendasikan pada setiap kelurahan.

 

Kata Kunci: Mitigasi, Bencana Banjir, Tingkat Risiko

Downloads

Issue

Section

Articles