PEMANFAATAN RUANG PARA PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL BAHU,MANADO DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI AKSESIBILITAS KAWASAN

Authors

  • Steward Rahantoknam
  • Linda Tondobala
  • Raymond Ch. Tarore

DOI:

https://doi.org/10.35793/sp.v2i3.9983

Abstract

Pasar Tradisional Bahu berlokasi di Kecamatan Malalayang Kelurahan Bahu di Kota Manado. Sistem tawar menawar merupakan ciri khaspasar tradisional ini. Namun citra pasar tradisional yang indentik dengan semrawut, kotor dan macet menyebabkan situasi yang tidak nyaman bagi para pembeli dan pedagang. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan dan prilaku pedagang sehingga menurunnya kualitas lingkungan seperti terjadinya kesemrawutan karenapedagang menggelar dagangannya sembarangan dengan bahan seadanya sehingga mempengaruhi kenyamanan dalam pasar selain masalah kebersihan. Demikian pula,akses menuju pasar yang tidak memadai; angkutan kota yang sembarang menaikkan dan menurunkan penumpang; kegiatan proses bongkar muat barang dan tidak tersedia ruang parkir membuat pelanggan memarkir kendaraan dengan sembarangan terutama pada badan jalan pasar dimana keadaan ini membuat kemacetan di kawasan khususnya pada pada jam sibuk di pagi hari. Melihat permasalahan di atas maka peneliti merasa penting untuk mengkaji Pemanfaatan Ruang Para Pedagang Di Pasar Tradisional Bahu Dan Pegaruhnya Terhadap Kondisi Aksesibilitas Kawasan. MetodeAnalisis  Deskriptif dan Analisis Kuantitatif di pakai dalam penelitian ini. Hasil survey lapangan dipetakan dan dianalisis, selanjutnya dengan program SPSS, data hasil kuesioner diolah. Hasil penelitian ini memperlihatkan terdapat korelasi lokasi pedagang, penataan pedagang, mobilitas pedagang dengan  kemacatan diPasar Tradisional Bahu. Kemacetan terpanjang di jalan Wolter Wongensidi di saat waktu sibuk pasar yang terjadi di pagi hari pada jam 06.00 – 09.00.

 

Kata kunci : Pasar Tradisional Bahu, Pemanfaatan Ruang, Pedagang.

Downloads

Issue

Section

Articles