Kelompok Tani Terong di Desa Sea Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa Tentang Efektivitas Aplikasi Pupuk Hijau Terhadap Pertumbuhan Terong
DOI:
https://doi.org/10.35799/vivabio.2.3.2020.31182Abstract
Kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat, telah mendorong perubahan cara budidaya sayuran. Pupuk merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam dunia pertanian yang berfungsi untuk membantu menyuburkan tanaman budi daya. Ada banyak jenis pupuk yang sering digunakan oleh petani, misalnya saja kompos dan pupuk urea. Pupuk urea sering kali disalahartikan sebagai satu-satunya pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Petani beranggapan bahwa tanaman yang sehat adalah tanaman yang memiliki daun hijau berlebihan, sehingga mereka akan
berlomba-lomba menggunakan pupuk urea dengan porsi yang banyak. Padahal, penggunaan urea dalam jumlah yang berlebihan justru akan menyebabkan tanaman mudah layu dan membangun konsentrasi garam beracun dalam tanah, sehingga terjadi ketidakseimbangan kimia tanah dan dapat mengubah pH alami tanah. Jika pemupukan urea terlalu banyak akan menjadikan tanaman sukulen sehingga tanaman akan menjadi mudah terserang hama maupun penyakit. Pengggunaan pupuk organik diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi terung melalui perbaikan sifat kimia, fisik dan biologi tanah. Perbaikan dari tekstur tanah, bahan organik, mikroorganisme didalam tanah. Program kemitraan ini bertujuan untuk memanfaatkan sisa-sisa tanaman panen untuk dijadikan pupuk hijau yang berguna untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat
fisik, kimia dan biologi tanah, yang akhirnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman terung sebagai peluang bisnis yang bisa menjadi alternatif penghasilan tambahan bagi para petani di Desa Sea, Kecamatan Pineleng, Minahasa. Metode
pelaksanaan kegiatan yaitu metode berbasis kelompok yang dilakukan secara komprehensif meliputi penyuluhan, demonstrasi serta tutorial untuk meningkatkan pengetahuan tentang pembuatan pupuk hijau, dan meningkatkan keterampilan menghasilkan produk. Kegiatan tim PKM dilakukan secara terukur
disertai proses monitoring evaluasi untuk mengukur ketercapaian target. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan para petani terong, yang awalnya sebagian besar petani tersebut kurang mengenal tentang teknik budidaya menggunakan pupuk organic limbah sisa panen. Peningkatan keterampilan juga ditunjukkan oleh para petani terung, melalui kemampuan membuat formulasi pupuk organik berbasis limbah hasil panen.
References
Adiyoga, W. 2009. Analisis trend per satuan luas tanaman sayuran tahun 1969-. 2006 di Indonesia. Jurnal Hortikultura, 19(4): 484-499.
Dreze, Jean dan Sen, Amartya. 1999. The Amartya Sen and Jean Drèze
Omnibus:(comprising) Poverty and Famines;Hunger and Public Action;
India: Economic Development and Social Opportunity. Oxford University
Press.
Lingga P dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.
Mambu, S., Sugihara, S., Kawame, T., Nishigaki, T., Toyota, K., Miyamaru,
N., Tanaka, H., dan Kanekatsu, M. 2018. Effect of Green Manure Application on Soil Enzyme Activity and Nutrient Dynamics in a Sugarcane Field of Kitadaito, Okinawa, Japan, JARQ, 54(4):315-324
Moraditochaee, M., H.R. Bozorgi and N. Halajisani. 2011. Effects of vermicompost application and nitrogen fertilizer rates on fruid yield and several attributes of eggplant (Solanum melongena L.) in Iran. World Applied Sciences Journal. 15 (2) : 174-178.
Nafiu, A. K., A.O. Togun., M.O. Abiodun and V. O. Chude. 2011. Effects of NPK fertilizer on growth, drymatter production and yield of eggplant in
Southwestern Nigeria. Agric. Biol. J. N. Am. 2 (7): 1117-1125.
Rahardian, T.S., Sumarni, T., dan Suryanto, A. 2017. Pemanfaatan Pupuk Hijau Paitan (Tithonia diversifolia) dan Krinyu (Chromolaena odorata) Dalam Peningkatan Hasil Tanaman Brokoli (Brassica oleracea), Planttropica Journal of Agriculture Science, 2(2):108-116