Pendidikan dan Pelatihan Konservasi Sumbar Daya Alam Bagi Siswa Sekolah Dasar Di Sekitar Tahura Gunung Tumpa, Sulawesi Utara
(Education and Training on Natural Resources Conservation for Elementary School Students Around Tahura Mount Tumpa, North Sulawesi)
DOI:
https://doi.org/10.35799/vivabio.v6i1.51738Abstract
The sustainability of natural resources in a forest area is very dependent on the people who live and do activities around the forest area. The problem around the current partners is that many community activities cause threats to natural resources in the surrounding environment such as the conversion of forest land into plantation land and the collection of timber and animals of economic value in the forest. This is due to the ignorance of the community about the importance of natural resources for life and how to conserve these natural resources. This activity aims to increase partners' knowledge, understanding, and skills in natural resource conservation. Changing people's behavior towards the destruction of natural resources to provide ecological and economic benefits for the community. The implementation method uses a participatory approach, namely through lectures, discussions, video screenings, training, games, coaching, evaluation, mentoring, and monitoring. The results of the activities obtained increased the knowledge, understanding, and skills of partners about natural resources and conservation techniques. The use of different methods such as discussions, games in the form of chain messages, video screenings, and learning outside the classroom aroused the enthusiasm of partners in participating in the activities. This activity gave positive results for the school, especially the students who were enthusiastic about natural resource conservation.
ABSRAK
Kelestarian sumber daya alam pada suatu kawasan hutan sangat tergantung kepada masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di sekitar kawasan hutan tersebut. Permasalahan di sekitar mitra saat ini adalah banyak aktivitas masyarakat yang yang menyebabkan ancaman terhadap sumber daya alam yang ada di lingkunagn sekitarnya seperti alih fungsi lahan hutan menjadi lahan perkebunan dan pengambilan kayu serta satwa bernilai ekonomi yang ada di hutan. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat tentang pentingnya sumber daya alam bagi kehidupan dan bagaimana konservasi sumber daya alam tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan mitra dalam konservasi sumberdaya alam dan mengubah perilaku masyarakat terhadap kerusakan sumber daya alam sehingga memberikan manfaat ekologi dan ekonomi bagi masyarakat. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif yaitu melalui ceramah, diskusi, pemutaran video, pelatihan, permainan, pembinaan, evaluasi, pendampingan dan monitoring. Hasil kegiatan didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan mitra tentang sumber daya alam serta teknik konservasinya. Penggunaan berbagai metode seperti diskusi, permainan berupa pesan berantai, pemutaran video dan pembelajaran di luar kelas membangkitkan semangat mitra dalam mengikuti kegiatan. Kegiatan ini juga memberikan hasil yang positif bagi sekolah terutama para siswa yang dengan antusias terhadap koservasi sumber daya alam.
References
Ahmad M. 2010. Pendidikan Lingkungan Hidup dan Masa Depan Ekologi Manusia. Jurnal Forum Tarbiyah. 8(1): 57-71.
Baharuddin, Wahyuni. E.N. 2010. Teori belajar dan Pembelajaran.Yogyakarta: Ar-Ruzz media.
Cintami, C., Mukminan, M. 2018. Efektivitas outdoor study untukmeningkatkan hasil belajarGeografi berdasarkan locus of control di SMA Kota Palembang. SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 15(2): 164–174.
Dumbois, D, M. dan H. Ellberg. 1974. Aims and methods of vegetation Ecology. Jhn Wiley and Sons. New York, Chichester, Vriesbane, Toronto.
Ghic, G., and C.J. Grigorescu. Applications of games theory in analyzing teaching process. Procedia social and behavioral sciences 116, 3588-3592 (2014).
Kurniangsih, A., Darsiharjo, D., Maryani, E. 2016. Penggunaan metodepembelajaran outdoorstudy terhadap pemahaman konseppelestarian lingkunganhidup peserta didik di mtsn singaparna. JurnalGeografi Gea, 15(1).
Lee, RJ. Riley J. Merril. R. 2001. Keanekaragaman Hayati dan Konservasi di Sulawesi Bagian Utara. WCS-IP dan NRM. Jakarta.
Rachman, M. 2012. Konservasi Nilai dan Warisan Budaya.Indonesian Journal of Conservation 1(1), 30-39.
Machin, A. 2014. Implementasi pendekatan saintifik, penanaman karakter dan konservasi pada pembelajaran materi pertumbuhan. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3(1).
Purmadi, R.M., Santika, D.W.J., Wualandari, A.S. 2020. Pentingnya Pendidikan Konservasi Untuk Menjaga Lingkungan Hidup (Studi Kasus di Desa Cidahu, Kabupaten Kuningan). Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat. Vol 2 (4): 602-606
Purnama, A., Mariaty, Afifah, I. 2022. Pelatihan Pengenalan Ekologi Ekosistem dan Konservasi Bagi Siswa Sekolah Dasar di Kelurahan Mungku Baru. MARTABE: Jurnal Pengabdian Masyarakat. Volume 5 (10): 3498-3503
Sari, T. A., & Soenarno, S. M. 2018. Pendidikan dan Pelatihan Konservasi Alam Bagi Siswa dan Guru SD Melalui Metode Learning By Game. In Proceeding Seminar Nasional Jurusan Pendidikan Biologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Suryawan, A., Christita, M., & Yuliantoro, I. 2015. Potential and development strategies of Mount Tumpa Great Forest Park, Manado, North Sulawesi to conserve the biodiversity of Wallacea subregion. In Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia (Vol. 1, No. 4, pp. 714-720).
Tallei, TE. Nangoy, MJ., Koneri, R., Saroyo. 2016. Biodiversitas Gunung Tumpa. Penerbit Unsrat Press. Jl. Kampus Unsrat Bahu- Manado
Wowor, M. M., Langi, M. A., Saroinsong, F. B., & Nurmawan, W. 2014. Kondisi biofisik Gunung Tumpa sebagai Taman Hutan Raya (Tahura). In Cocos Vol. 4 (2).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Authors
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.