Pengaruh lama pemeraman berbeda terhadap kualitas fisik dan pH silase sorgum varietas Samurai 2 Ratun ke satu

Authors

  • L.A. David
  • B. Bagau
  • M.M. Telleng

DOI:

https://doi.org/10.35792/zot.41.2.2021.36739

Abstract

Salah satu cara untuk mengatasi keterbatasan penyediaan hijauan pakan dapat dilakukan upaya pengawetan hijauan pakan diantaranya penerapan teknologi fermentasi melalui proses ensilase untuk menghasilkan silase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemeraman yang berbeda terhadap kualitas fisik dan pH silase sorgum.  Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan.  Perlakuan yaitu lama pemeraman terdiri atas, P1: 7 hari, P2: 14 hari, P3: 21 hari, P4: 28 hari, dan P5: 35 hari. Variabel yang diukur yaitu: kandungan bahan kering, pH dan kualitas fisik dilihat dari warna, tekstur, bau/aroma. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan lama pemeraman memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan bahan kering, warna, tekstur, bau dan pH silase. Hasil uji BNJ menunjukkan bahwa lama pemeraman 28 hari menghasilkan kandungan bahan kering yang sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari lama pemeraman 7 hari dan 14 hari,  tetapi memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan lama pemeraman 21 hari dan 35 hari. Uji BNJ menunjukkan bahwa lama pemeraman 7 hari (P1) menghasilkan warna, bau, tekstur dan pH yang sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari lama pemeraman 35 hari, tetapi memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan lama pemeraman 14 hari, 21 hari dan 28 hari.  Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lama pemeraman 28 hari silase sorgum varietas samurai 2 ratun ke 1  menghasilkan silase yang berkualitas baik berdasarkan kandungan bahan kering, pH dan kualitas  fisik  (warna, bau, tekstur).

Kata Kunci : sorgum, lama pemeraman, bahan kering, kualitas fisik

Downloads

Published

2021-10-27

Issue

Section

Articles