Modifikasi pemberat hand line dengan inovasi menggunakan pemberat batu beton pada penangkapan tuna di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung
Abstract
Penangkapan hand line tuna dapat dikategorikan sebagai perikanan skala kecil. Namun demikian secara kuantitatif jumlah alat tangkap hand line tuna di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (PPS Bitung), sangat dominan dibandingkan purse seine, long line, dan pole and line. Di lokasi penelitian terdapat masalah untuk keberlangsungan alat tangkap hand line tuna di masa yang akan datang yaitu bahan atau material dari komponen alat tangkap hand line yang terbatas persediannya di alam, oleh karena itu penelitian ini bertujuan membuat modifikasi pemberat yang praktis tersedia bahannya di alam yaitu dengan inovasi pemberat pancing hand line dari batu alam menjadi batu dari beton dan untuk mengetahui penggunaan batu beton mempunyai dampak terhadap hasil tangkapan di daerah penangkapan ikan (fishing ground). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengujian batu beton memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan. Keberlangsungan usaha penangkapan untuk hand line tuna di Kota Bitung dikemudian hari masih bisa bertahan apabila ketersediaan batu alam yang terbatas dapat diganti dengan inovasi pemberat batu beton.
Abstract
Handline can be categorized as small scale fisheries. However, quantitatively the number of Hand Line Tuna fishing gears in the Bitung Oceanic Fishing Port (PPS Bitung) is highly dominant compared to purse seine, longline, and pole and line. There is a problem at the research area for the sustainability of the handline tuna fishing gear in the future, such as substances or materials from handline fishing gear components that are limited in nature, therefore the aims of this study to create weigher modifications that are practically available in natural material, by innovating sinker on tuna handline from the natural stone into concrete stone. And to know the use of concrete stones have an impact on catches in the fishing ground. The results of this study indicate that concrete stone testing has a significant influence on the catches. The sustainability of the capture business for the tuna handline in the city of Bitung will still be able to survive if the availability of limited natural stone can be replaced by the innovations of concrete stone weights
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ayodhyoa, A. U. (1981). Metode penangkapan ikan. Yayasan Dewi Sri. Bogor, 97.
Babaran, R.P., 2006. Payao fishing and its impact to tuna stocks: A preliminary analysis. Presented at the Second regular scientific meeting. WCPFC. Manila, pp. 7–8.
Baskoro, M., Taurusman, A.A., Sudirman, H., 2011. Tingkah laku ikan hubungannya dengan ilmu dan teknologi perikanan tangkap. Bandung (ID): CV Lubuk Agung.
Darondo, franky A., manoppo, L., luasunaung, A., 2014. Komposisi tangkapan tuna hand line di pelabuhan Perikanan Samudera Bitung Sulawesi Utara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1.6.
Fujioka, K., Masujima, M., Boustany, A.M., Kitagawa, T., 2015. Horizontal movements of Pacific bluefin tuna. Biology and ecology of bluefin tuna 101–122.
Habibi, A., Ariyogagautama, D., dan Sugiyanta. 2011. Perikanan Tuna-Panduan Penangkapan dan Penanganan WWF-Indonesia.
Hikmah, N., Kurnia, M., Amir, F., 2017. Pemanfaatan Teknologi Alat Bantu Rumpon Untuk Penangkapan Ikan Di Perairan Kabupaten Jeneponto. Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan 3.
Itano, D. G., Holland, K., & Dagorn, L. (2006). The Behavior of yellowfin tuna (Thunnus albacares) and bigeye tuna (Thunnus obesus) in a network of anchored Fish Aggregation Devices. Second Regular Scientific Meeting WCPFC. Manila 7-8 August 2006. FT WP-4. 7 p.
Karyanto, K., Reppie, E., Budiman, J., 2014. Perbandingan hasil tangkapan tuna hand line dengan teknik pengoperasian yang berbeda di Laut Maluku. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1.
Mursyidin, M., Munadi, K., Muchlisin, Z., 2015. Prediksi Zona Tangkapan Ikan Menggunakan Citra Klorofil-a Dan Citra Suhu Permukaan Laut Satelit Aqua MODIS Di Perairan Pulo Aceh. Jurnal Rekayasa Elektrika 11, 176–182.
Salim, A., Rahmat, E., 2016. teknis pengoperasian gillnet tuna dengan alat bantu rumpon dan cahaya di perairan samudra hindia selatan jawa. Buletin Teknik Litkayasa Sumber Daya dan Penangkapan 11, 9–13.
Satria H. 2010. Distribusi, kelimpahan dan jenis-jenis plankton di lokasi sekitar rumpon dasar pantai utara Pekalongan. Seminar nasional biologi. Fakultas B iologi UGM, Yogyakarta. Hal 291-312.
Subani,W., dan H. R. Barus, 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut. Jurnal Penelitian Perikanan Laut No. 50 tahun 1988 (Edisi Khusus). Jakarta. 248 hal.
Sudjana. 1994. Desains dan Analisis Eksperimen.Bandung: Penerbit Tarsito
Sudirman H, Mallawa A. 2012. Teknik Penangkapan Ikan. Rineka Cipta. Jakarta. 211p
Tamarol, J., Wuaten, J.F., 2013. Daerah penangkapan ikan tuna (Thunnus sp.) di Sangihe, Sulawesi Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis 9, 54–59.
Von Brand, A.V. 1984. Classification Of Fishing Gear Of The World, H. Kristjhonson(Ed), Fishing, News (Books) Ltd.London 274-276 P.
Wudianto, Wijopriono., & Satria, F. (2010). Penelitian jenis alat tangkap yang sesuai untuk menangkap ikan tuna di sekitar rumpon laut dalam. Program Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa. DRN-RISTEK-BALIBANG KP. 36 hal.
Wudianto, W., Widodo, A.A., Satria, F., Mahiswara, M., 2019. kajian pengelolaan rumpon laut dalam sebagai alat bantu penangkapan tuna di perairan indonesia. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia 11, 23–37.
DOI: https://doi.org/10.35800/jitpt.5.2.2020.28921
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.