Kajian pasokan dan kebutuhan kayu untuk pembuatan kapal di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah
Abstract
Keberlangsungan dan produktivitas galangan kapal kayu di Kabupaten Batang bergantung adanya persediaan dan kelancaran pasokan kayu dari pemasok. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kebutuhan kayu di galangan kapal kayu Kabupaten Batang, mengidentifikasi pemasok dan menghitung ketersediaan pasokan kayu, dan mengidentifikasi alur pasokan kayu. Analisis kualitatif dilakukan secara deskriptif untuk memaparkan hasil-hasil perbandingan antara kebutuhan dan pasokan kayu selama tahun 2014-2018. Kayu yang digunakan untuk membuat kapal berukuran dibawah 30 GT adalah jenis bengkirai sebesar 70%, kayu rimba campur 17% dan kayu laban 13%. Total kebutuhan kayu selama tahun 2014-2018 jenis kayu bengkirai sebesar 6.431,67 m3 dan jenis kayu rimba campur sebesar 1.561,98 m3. Ada 8 perusahaan yang menjadi pemasok utama di galangan Batang. 2 perusahaan berlokasi di kecamatan Batang, 6 perusahaan berlokasi di Kecamatan Tulis dan Subah. Ketersediaan kayu bengkirai (20.439,09 m3) dan rimba campur (42.550,00 m3 ) di 8 perusahaan. Stok tersebut masih lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan seluruh galangan di Kabupaten Batang selama tahun 2014-2018, yang hanya sebesar 6.431,67 m3 untuk kayu bengkirai dan sebesar 1.561,98 m3 untuk kayu rimba campur. Alur pasokan kayu dimulai dari supplier (perusahaan Kalimantan dan Maluku), agen kayu di Wilayah Semarang, penjual kayu di Kabupaten Batang, galangan kapal kayu. Kayu dipesan dalam bentuk kayu bulat atau gelondongan, namun kayu dikirim ke galangan dalam bentuk kayu olahan.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35800/jitpt.5.2.2020.30123
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.