Pengaruh penambahan serat sutera pada pancing dasar terhadap hasil tangkapan
Abstract
Pancing dasar merupakan alat tangkap yang umum digunakan oleh nelayan untuk ikan-ikan karang, karena konstruksinya sederhana, relatif murah dan mudah dioperasikan dengan kapal atau perahu ukuran kecil. Pancing dasar merupakan salah satu jenis alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan di perairan Sulawesi Utara dengan berbagai cara dan jenis umpan yang digunakan. Keberhasilan alat tangkap pancing dasar berumpan sangat ditentukan oleh aktivitas hidup ikan dalam hal mencari dan menangkap makanan.
Umpan merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan efektifitas penangkapan ikan demersal dengan menggunakan alat pancing pada penelitian ini dilakukan penambahan umpan buatan (serat sutera) pada mata pancing dasar, diduga dapat meningkatkan fishing power dari alat tangkap tersebut terhadap hasil tangkapan ikan demersal.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan teknologi pemanfaatan sumberdaya ikan-ikan demersal secara efektif dan efisien; sedangkan secara khusus bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan umpan buatan pada pancing dasar terhadap hasil tangkapan ikan demersal di perairan Teluk Manado dan mengidentifikasi hasil tangkapan dan mengamati faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pengoperasian pancing dasar. Metode yang digunakan adalah eksperimental, yaitu suatu rancangan percobaan yang diujicobakan untuk memperoleh informasi tentang persoalan yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengoperasikan 6 unit pancing dasar secara bersamaan pada dua unit perahu, tipe pelang dan tipe londe, di perairan pantai Teluk Manado dengan menghanyut atau menjangkar.
Dalam penelitian ini diperoleh total hasil tangkapan sebanyak 9 famili, 11 genus dan 19 spesies. Dari pengujian uji T diperoleh hipotesis diterima H1 dan menolak H0 dimana H1 adalah perlakuan dengan menggunakan umpan buatan dengan penambahan serat sutra sedangkan H0 adalah perlakuan tanpa umpan buatan serat sutra.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Atema, J. 1980. Chemical senses, chemical signals and feeding behaviour in fishes. In: Fish behaviour and its use in the capture and culture of fishes. Pp. 57-101. ICLARM conf. Proc. 5 Manila.
Badrudin, M. 1998. Sumberdaya ikan demersal. Dalam: Potensi dan penyebaran sumberdaya ikan laut di perairan Indonesia, Komisi nasional pengkajian stok sumberdaya ikan laut. 139-155.
Buckle, K.A, 1985. Ilmu Pangan, Balai Pertanian Indo. Jakarta. Departemen Pertanian.
Guthrie, D.M., and W.R.A. Muntz,. 1993. Role of vision in fish behaviour. In: Behaviour of teleost fishes. (eds Pitcher TJ.) 89-128. Chapman and Hall, London.
Labaro, I.L., R.D.Ch. Pamikiran, I.J.Paransa, D.Telleng, and H.Sambali. 2021. Feeding habit track point mapping of red snapper (Etelis sp.) in Sario waters, Manado Bay, North Sulawesi. AACL Bioflux. Vol. 14. Issue 1. p. 181-188.
Lokkeborg S. 1994. Fish behavior and longlining (10-27). In: Ferno and Olsen editor. Marine fish behavior in capture and abundance estimation. Fishing News Books.
Manahonas, F.S., A. Luasunaung, dan L. Manoppo. 2019. Perbedaan umpan dan waktu pengoperasian pancing dasar terhadap hasil tangkapan di Teluk Manado Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap. Vol 4, No 2. FPIK Unsrat. Manado.
Reppie E. 2010. Pengaruh Minyak Cumi Pada Umpan Bubu Dasar Terhadap Hasil Tangkapan Ikan-Ikan Karang. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis. Vol VI, No. 3. Desember 2010. ISSN 1411-9234 (140-143).
Steel, R.G.D. and J.H. Torrie, 1989. Principles and procedures of statistics. Approach. 2nd ed. Mc Graw Hill International Book Company. London. 633 p.
Sudjana, 1994. Desain dan Analisis Eksperimen. Edisi III. Tarsito, Bandung.
Sudirman dan Malawa, 2013. Mengenal Alat dan Metode Penangkapan ikan. Rineka Cipta. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.35800/jitpt.7.2.2022.39656
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.