Pengaruh umpan buatan terhadap hasil tangkapan pancing layang-layang di Selat Bangka
Abstract
Salah satu sumberdaya perikanan ekonomis penting yang dihasilkan dari perairan Selat Bangka Sulawesi Utara adalah ikan cendro (Tylosurus sp), dan dikenal dengan nama lokal sebagai ikan sako. Alat tangkap yang umum digunakan untuk menangkap ikan cendro ialah jaring insang permukaan, jaring insang hanyut dan pancing tonda; tetapi pancing layang-layang lebih populer di Selat Bangka. Keberhasilan penangkapan ikan dengan pancing layang-layang, sangat bergantung pada ketersediaan umpan alami berukuran kecil. Umpan alami tersebut hanya tertangkap dengan bagan pada sekitar bulan gelap. Oleh karena itu perlu dicobakan penggunaan umpan buatan; sehingga penelitian ini ditujukan untuk untuk mengetahui pengaruh umpan buatan terhadap hasil tangkapan pancing layang-layang. Penelitian ini dilakukan di Selat Bangka didasarkan pada metode eksperimental. Dua jenis umpan yang digunakan, yaitu umpan alami ikan japuh (Dussumieria acuta) dan umpan buatan dari ikan karet. Data tangkapan dikumpulkan menggunakan empat unit pancing layang-layang; dan data dianalisis dengan uji t. Hasil tangkapan selama penelitian berjumlah 40 ekor ikan cendro dan hanya jenis Tylosurus crocodilus; sebanyak 22 ekor tertangkap dengan umpan alami dan 18 ekor tertangkap dengan umpan buatan. Analisis uji t menunjukan bahwa 0,38< t tabel 0,05;5 = 2,571; yang berarti penggunaan umpan alami tidak berbeda nyata dengan umpan buatan pada pancing layang-layang untuk menangkap ikan cendro di perairan Selat Bangka. Ikan cendro dapat tertangkap pada kecepatan angin antara 4–7 knot.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35800/jitpt.2.0.2015.6965
Refbacks
- There are currently no refbacks.