IDENTIFIKASI PEMANFAATAN RUANG PADA KAWASAN PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI DI KELURAHAN PAKOWA KOTA MANADO

Chalsie Janny, Fela Warouw, Esly D. Takumansang, Windy Mononimbar

Abstract


Seiring dengan pertumbuhan kota dan meningkatnya jumlah penduduk,Permukiman baru berkembang tidak terkendali disepanjang sungai, sehingga beberapa sungai kehilangan fungsinya dan menurun kualitas lingkungannya Keterbatasan lahan tersebut mendorong meningkatnya harga lahan secara cepat. Kota Manado terdapat 20 sungai, ada 5 sungai besar yaitu sungai Tondano, sungai Tikala yang menyatu dengan sungai Tondano di daerah Paal 2, sungai Sario, sungai Malalayang, dan sungai Bailang atau Molas yang bermuara di Teluk Manado. Keberadaan sungai-sungai tersebut disatu sisi sangat menguntungkan sebagai drainase makro kota, sumber air baku bagi PDAM dan aktivitas perikanan masyarakat. Disisi yang lain, keberadaan sungai-sungai tersebut akan sangat berbahaya jika tidak dilakukan pengendalian dan pengawasan pembangunan pada sempadan sungai dan badan sungai karena dapat menyebabkan terjadinya penyempitan badan sungai, banjir, erosi, sendimentasi, dll. Persoalan kekumuhan saat ini telah menjadi salah satu permasalahan yang cukup berat yang dihadapi oleh beberapa kota. Masalah yang kongrit melanda Kota Manado adalah munculnya permukiman kumuh terutama pada Daerah Aliran Sungai Tondano. Tingginya kebutuhan permukiman, lemahnya perekonomian sebagian besar masyarakat perkotaan, dan keterbatasan lahan menjadi faktor penyebab semakin berkembangnya permukiman liar. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa pembangunan suatu kota tidak hanya memberikan dampak positif melainkan juga dapat memberikan dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat terutama yang bermukim pada daerah bantaran sungai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif. Sedangkan metode anilisis data menggunakan  analisis deskriptif. Lokasi penelitian terletak di bantaran sungai Kelurahan Pakowa Kota Manado.  Berdasarkan hasil analisis dari pemanfaatan ruang permukiman pada daerah bantaran sungai di Kelurahan Pakowa dengan jumlah responden sebanyak 81 KK dengan pertanyaan-pertanyaan mendukung dan menjawab dari tujuan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: (a)pemanfaatan ruang budidaya lebih besar dari pada pemanfaatan ruang terbuka di daerah bantaran sungai di Kelurahan Pakowa; (b)proses pembentukkan permukiman di daerah bantaran sungai yaitu berdasarkan karakteristik masyarakat yang tinggal di daerah bantaran sungai, yaitu masyarakat yang tinggal di daerah bantaran sungai di Kelurahan Pakowa merupakan masyarakat yang tingkat pendidikan dan pendapatan yang rendah dan masyarakat yang tinggal di daerah bantaran sungai sebagian besar merupakan pendatang

 


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35793/sabua.v5i1.1688

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alamat redaksi:

Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota (PWK), Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Sam Ratulangi, Manado - Sulawesi Utara