PENGARUH PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT TERHADAP PENGURANGAN DAMPAK KERENTANAN BENCANA ALAM DAN EKONOMI DI PEDESAAN (Studi Kasus: Pembangunan Gubug Guyub, Gereja Katolik St. Theresia Lisieux Paroki Boro, Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, D.I Yogyakarta)
Abstract
Gereja Katolik St. Theresia Lisieux Paroki Boro merupakan salah satu gereja Katolik yang berada di dalam wilayah administratif Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Wilayah pelayanan Paroki Boro berada pada kawasan pedesaan dengan masyarakat yang bergantung dengan keadaan alamnya. Tanah dan air digunakan sebagai salah satu alat produksi untuk menyukupi kebutuhan hidup. Sementara itu pada kawasan pedesaan ini terjadi kerentanan terhadap bencana alam dan kemiskinan. Pembangunan berbasis masyarakat melalui proses serial workshop pembangunan balai komunitas diselenggarakan oleh Paroki Boro dan difasilitatori oleh lembaga swadaya masyarakat Arkom Jogja yang bekerja sama dengan Bambu Bos untuk mengurangi dampak kerantanan bencana alam dan ekonomi umat. Oleh karena itu akan dilihat pengaruh pembangunan berbasis masyarakat terhadap pengurangan dampak kerentanan bencana alam dan kekeringan serta kemiskinan di pedesan. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan observasi lapangan dan wawancara mendalam untuk melihat fakta yang terjadi di lapangan. Focus Group Discussion (FGD) dilakukan untuk cross check data dan melengkapi jika ada kekurangan. Penelitian ini menemukan pengaruh kegiatan pembangunan berbasis masyarakat dapat meningkatkan kesadaran potensi dan masalah masyarakat, muncul kemauan untuk berpartisipasi, dan terbentuk lembaga untuk melakukan usaha demi perbaikan kualitas hidup.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35793/sabua.v8i3.18921
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Alamat redaksi:
Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota (PWK), Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Sam Ratulangi, Manado - Sulawesi Utara