ARSITEKTUR ‘MODERN’ (NEO) VERNAKULAR di INDONESIA

Deddy Erdiono

Abstract


Di beberapa kota di Indonesia, bangunan dengan tradisi arsitektur vernakular atau model bangunan tertentu dilestarikan sebagai monumen. Modernisasi arsitektur tradisional seringkali di-‘muncul’-kan ketika bangunan-bangunan pemerintahan, gedung-gedung DPR, bangunan-bangunan pendidikan, ibadah dan lain-lainnya sengaja dirancang dengan mengadopsi dan menduplikasi bentuk fisik bangunan tradisional saja. Pembangunan gedung-gedung modern vernakular di Indonesia seolah kehilangan roh, wujud fisik tanpa nilai-nilai, tanpa pemahaman makna. Hal ini ditandai dengan hilangnya makna simbolis, tradisi arsitektur vernakular, model bangunan dan punahnya peran penting kultur masyarakat dalam kehidupan sosial budaya. Dalam proses eksplorasinya, ada empat model pendekatan yang harus diperhatikan terkait dengan bentuk dan makna dalam merancang dan memodernisir bangunan tradisional dalam konteks ke-kini-an, yaitu kecenderungan terjadinya perubahan-perubahan dengan paradigma, yaitu: (a)bentuk dan maknanya tetap (b)bentuk tetap dengan makna baru (c) bentuk baru dengan makna tetap (d) bentuk dan maknanya baru


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35793/sabua.v3i3.251

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alamat redaksi:

Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota (PWK), Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Sam Ratulangi, Manado - Sulawesi Utara