Pemanfaatan Lahan di Sekitar Kawasan Cagar Alam di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Abstract
Abstrak
Kawasan Cagar Alam Gunung Ambang memiliki keindahan dan keunikan yang mengeksplorasi frora dan fauna endemik khas, contohnya burung hantu dengan nama latin ninox . Kawasan Cagar Alam Gunung Ambang memiliki potensi panas bumi (geotermal) yang bisa dijadikan sebagai sumber energi listrik. Kawasan Cagar Alam Gunung Ambang di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mengalami penurunan fungsi kawasan menjadi Taman Wisata Alam dan Hutan Lindung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan pemanfaatan lahan yang terjadi di sekitar kawasan Cagar Alam Gunung Ambang di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pemanfaatan lahan di kawasan Cagar Alam Gn.Ambang di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif kuantitatif dengan teknik analisis spasial overlay. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah Kawasan Cagar Alam Gn. Ambang di Kabupaten Bolaang Mongondow timur pada tahun 2017 mengalami perubahan lahan menjadi Taman Wisata Alam dengan luas ± 2339,96 dan Hutan Lindung dengan luas ± 167,9 Ha. Sehingga luas CA Gn. Ambang di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur seluas ±970 Ha dari luas sebelum terjadi perubahan lahan seluas ±3477 Ha.
Kata Kunci: Perubahan Pemanfaatan Lahan, Kawasan Sekitar Cagar Alam, Panas Bumi.
Abstrak
The Gunung Ambang Nature Reserve area has a beauty and uniqueness that explores unique endemic flora and fauna, for example the owl with the Latin name ninox. The Gunung Ambang Nature Reserve area has geothermal potential that can be utilized as an energy source. Therefore, the Gunung Ambang Nature Reserve Area in East Bolaang Mongondow Regency experienced a decline in the function of the area to become a Nature Tourism Park and Protected Forest. The purpose of this study was to identify changes in land use that occurred around the Gunung Ambang Nature Reserve in Bolaang Mongondow Timur Regency. The research method used is descriptive with a quantitative qualitative approach and the analytical technique used is spatial overlay. The results of the research conducted are that the Gunung Ambang Nature Reserve Area in Bolaang Mongondow Timur Regency in 2017 experienced a land change into a Nature Tourism Park covering an area of ± 2339.96 Ha and a Protected Forest covering an area of ± 167.9 Ha. So that the remaining area of the Gunung Ambang Nature Reserve in Bolaang Mongondow Timur Regency is ±970 Ha from the area before the land change was ±3477 Ha.
Keywords: Land Use Change, Area Around Nature Reserve, Geothermal.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35793/sabua.v11i1.41228
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Alamat redaksi:
Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota (PWK), Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Sam Ratulangi, Manado - Sulawesi Utara