GAYA BANGUNAN ARSITEKTUR KOLONIAL PADA BANGUNAN UMUM BERSEJARAH DI KOTA MANADO

Fanny Alfrits Wulur, Veronica A. Kumurur, Ivan R.B Kaunang

Abstract


Kota Manado adalah salah satu kota yang dibangun oleh kolonial Belanda. Pusat kegiatan VOC berada di kawasan kota lama, yang mestinya bangunan-bangunan bergaya arsitektur kolonial Belanda masih terbangun di kawasan ini. Saat ini, kota Manado kehilang makna bangunan-bangunan kolonial bersejarah yang mampu memberikan arti bagi generasi sekarang agar mampu membedakan antara kesejarahan kekuasaan-kekuasaan dan kesejarahan karya rancang-bangunnya.. Perlahan, kawasan kota lama Manado mulai kehilangan bangunan-bangunan berwajah kolonial, seiring dengan hilangnya eksistensi bangunan bersejarah berwajah kolonial yang mampu membentuk nilai-nilai lokalitas dalam wujud arsitektural bagi kota Manado. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tipologi wajah arsitektur kolonial Belanda pada 5 bangunan umum bersejarah yang ada di kawasan kota lama Manado. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-eksploratif, analisa deskriptif-kualitatif dengan pendekatan tipologi wajah arsitektur kolonial Belanda pada lima bangunan di kawasan kota lama Manado. Disimpulkan bahwa: (a) Tipologi  bangunan Kapel Biara Santo Yosep Keuskupan Manado  adalah: 23% mendekati Indische Empire (Abad 18-19),  43% mendekati tipologi gaya Arsitektur Peralihan (1890-1915), dan 34% mendekati gaya Arsitektur Kolonial Moderen (1915-1940); (b) Tipologi bangunan Gereja Santu Ignatius (Kompleks Persekolahan Don Bosco Manado) 7% mendekati  Indische Empire (Abad 18-19); 25% mendekati gaya Arsitektur Peralihan (1890-1915); dan 45% mendekati gaya Arsitektur Kolonial Moderen (1915-1940); (c) tipologi Bangunan Bank Indonesia (dahulu Javasche Bank) 28% mendekati Indische Empire Style (Abad 18-19); 29% mendekati gaya Arsitektur Peralihan (1890-1915); dan 28% mendekati gaya Arsitektur Kolonial Moderen (1915-1940); (d) tipologi Bangunan Ex Bioskop Benteng 17% mendekati  Indische Empire Style (Abad 18-19); 25% mendekati gaya Arsitektur Peralihan (1890-1915); dan 31% mendekati gaya Arsitektur Kolonial Moderen (1915-1940); dan (e) tipologi Bangunan Minahasa Raad diperoleh bahwa Bangunan Minahasa Raad 31% mendekati  Indische Empire Style (Abad 18-19); 43% mendekati gaya Arsitektur Peralihan (1890-1915); dan 30% mendekati gaya Arsitektur Kolonial Moderen (1915-1940).


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35793/sabua.v7i1.8279

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alamat redaksi:

Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota (PWK), Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Sam Ratulangi, Manado - Sulawesi Utara