KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KALANGAN MAHASISWA ETNIK PAPUA DAN ETNIK MANADO DI UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

Marselina Lagu

Abstract


Masyarakat Indonesia tergolong dalam masyarakat heterogen karena terdiri dari berbagai keberagaman suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat dan sebagainya. Dalam melakukan komunikasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya individu ataupun kelompok melakukan interaksi baik sesama etnik maupun dengan individu atau kelompok lain yang berbeda latar belakang budaya, maka di situlah tercipta komunikasi antarbudaya. Komunikasi antarbudaya merupakan komunikasi antar orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik ataupun perbedaan sosio ekonomi).
Dari uraian tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan komunikasi verbal dan hambatan-hambatan yang di temui dalam komunikasi antarbudaya di kalangan mahasiswa etnik Papua dan etnik Manado di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sam Ratulangi Manado.
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISPOL), Universitas Sam Ratulangi Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi/pengamatan, dan dokumentasi. Adapaun informan adalah mahasiswa FISPOL etnik Papua yang berkuliah selama 1 sampai dengan 4 tahun dan mahasiswa FISPOL etnik Manado yakni: Minahasa, Gorontalo, Sangihe Talaud dan Bolmong yang telah menetap di Provinsi Sulawesi Utara sejak kecil. sedangkan tenik analisis data penulis berupaya dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola dan menemukan apa yang penting dari apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapa di ceritakan kepada orang lain.
Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi antarbudaya di kalangan mahasiswa antara etnik Papua dan etnik Manado di fakultas ilmu sosial dan politik (FISPOL) Universitas Sam Ratulangai Manado berjalan cukup baik dapat dilihat dengan mereka masing-masing menyadari perbedaan yang terjadi namun perbedaan tidak menjadi suatu penghalang untuk mereka terus melakukan interaksi karena kedua etnik ini selalu mengedepankan sikap saling menghargai perbedaan baik dari segi budaya berupa bahasa dan dialek, gaya hidup dan perilaku. Akan tetapi berdasarkan hasil penelitian juga menyatakan bahwa makna dalam komunikasi antarbudaya di kalangan mahasiswa antara etnik Papua dan etnik Manado baik melalui komunikasi secara langsung maupun melalui media sosial (facebook, line, dan BBM) belum berjalan secara optimal karena masing-masing etnik masih menggunakan bahasa dan dialek daerah asal dalam melakukan interaksi sehingga masing-masing individu memiliki persepsi yang berbeda dalam menangkap pesan.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.