STEREOTIP SUKU MINAHASA TERHADAP ETNIS PAPUA (STUDI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI)

Feybee H. Rumondor, Ridwan Paputungan, Pingkan Tangkudung

Abstract


Abstract : The Stereotype of Minahasa People Towards The Ethnic Group of Papua. Introduction: stereotype is a generalized belief that applied, made too easy, simple, or exaggerated about a particular category or group of people. The tendency of a person ora group to have stereotypes about other groups can influence the interactions between them. The development of these stereotypes could be inhibiting potential in intercultural communication. Intercultural misunderstandings like this can be reduced if any group or area at least know the language and culture of other people's behaviour as well as knowing the principles of intercultural communication and practiced with tolerance in everyday life . Methods: this study uses symbolic interaction theory and qualitative research methods. Results: stereotypes are extremely balanced between the stereotypes that are positive and negative. Suggestion: to avoid the formation of stereotypes is needed to develop a sense of empathy, has good adaptability, and avoid ethnocentrism trait.
Keywords : intercultural communication, symbolic interaction, stereotype.

Abstrak : Stereotip Suku Minahasa Terhadap Etnis Papua. Pendahuluan : stereotip adalah suatu keyakinan yang berlaku digeneralisasikan, terlalu dibuat mudah, sederhana, atau dilebih-lebihkan mengenai suatu kategori atau kelompok orang tertentu. Kecenderungan seseorang atau suatu kelompok untuk memiliki stereotip terhadap kelompok lain dapat mempengaruhi interaksi antar keduanya. Berkembangnya stereotip tersebut bisa menjadi potensi yang menghambat dalam komunikasi antarbudaya. Kesalahpahaman-kesalahpahaman antarbudaya seperti ini dapat dikurangi bila setiap kelompok atau daerah setidaknya mengetahui bahasa dan prilaku budaya orang lain, serta mengetahui prinsip-prinsp komunikasi antarbudaya dan mempraktikannya dengan bertoleransi dalam kehidupan sehari-hari. Metode : penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan teori interaksi simbolik . Hasil : stereotip yang dimiliki suku minahasa terhadap etnis papua sangat berimbang antara stereotip yang bersifat positif dan negatif. Saran : untuk menghindari terbentuknya stereotip sangat dibutuhkan untuk mengembangkan rasa empati, memiliki kemampuan beradaptasi yang baik, dan menghindari sifat etnosentrisme.
Kata kunci : komunikasi antarbudaya, interaksi simbolik, stereotip.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.