SOLIDARITAS KEKERABATAN SUKU BANGSA BANTIK DI KELURAHAN MALALAYANG I MANADO
Abstract
Kinship Solidarity of Bantik Tribe in County of Malalayang I Manado. As one of the tribe in Minahasa, the Bantik tribe scattered in some locations. It is in south-western area of Manado, such as in Malalayang district, Kalasey and in North area of Manado such as in Buha, Bengkol and in Bailang, Molas and Meras counties. The location of research deals with the Bantik tribe in Malalayang district of Manado city. The peoples of Bantik tribe has opened to the arriving of the peoples of other tribe in Indonesia. It is formerly of Minahasa, then of Java, Gorontalo, Bolaang Mongondow tribes, and also of Bugis, Bali, Toraja, Sangerese and Talaud, Chinese as well. In spite of they have lived together with the other tribes, but they still possess their habit, custom and mores, and they persistently hold their cultural values, considered as valued, appreciated and worth caryng and ever lasting.
It is the social activities to be in special attention where there is a solidarity between the peoples such as: dying event, marriage, sickness, accident, and all the other social activities which need togetherness. Facing the event, the adults and old parents feel the task of theirs, to give attention and responsibility for the kinship life towards the future so that they form the group of helping each other, to help and to work together. This has been recognised by the Bantik tribe as “poposandeng” based on the motto of Bantik tribe consisted of three H : (1) Hintakinang (honor each other); (2) Hingtulungang (help each other); and (3) Hinggilidang (love each other). These three H in still carried away until now.
Keyword : Solidarity, Kinship, Bantik Tribe.
Solidaritas Kekerabatan Suku Bangsa Bantik di Kelurahan Malalayang I Manado. Suku bangsa Bantik sebagai salah satu suku bangsa yang ada di Minahasa yang tersebar di beberapa tempat seperti di sebelah barat daya kota Manado yaitu di Kecamatan Malalayang, Kalasey dan sebelah utara Manado yakni di Buha, Bengkol, Talawaan Bantik, Bailang, Molas, Meras serta Tanamon di Kecamatan Sinonsayang Minahasa Selatan, wilayah Ratahan dan wilayah Mongondow. Suku Bangsa Bantik yang ada di Kecamatan Malalayang Kota Manado yang menjadi tempat penelitian, mereka telah membuka diri untuk menerima perubahan dengan kedatangan orang-orang dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia antara lain orang Jawa, Minahasa, Gorontalo, Bolaang Mongondow, Batak, Bali, Bugis, Toraja, Sangir, Talaud juga ada dari keturunan Tionghoa. Walaupun telah hidup berdampingan dengan keanekaragaman suku bangsa, mereka memiliki adat istiadat, kebiasaan serta tetap mempertahankan nilai-nilai budaya yang mereka anggap bernilai, berharga serta patut dijaga, dilestarikan seperti kegiatan sosial yang dilakukan secara bersama yakni solidaritas antar kerabat dalam bidang kematian, perkawinan, Sakit, musibah kecelakaan, dan lain kegiatan tolong menolong di dalam masyarakat, dengan adanya peristiwa-peristiwa seperti ini oleh orang-orang tua merasa terpanggil, peduli dan merasa bertanggung jawab untuk kehidupan kekerabatan mereka kedepan sehingga masyarakat perlu membentuk suatu kelompok gotong royong tolong-menolong atau kerjasama yang oleh orang Bantik dikenal dengan “poposadeng” yang didasarkan pada motto masyarakat suku bangsa Bantik dikenal dengan 3 H : 1) Hintakinang yakni saling Menghormati (baku-baku hormat), 2) Hingtulungang yakni saling tolong-menolong/saling membantu (baku-baku bantu), 3) Hinggilidang yakni saling sayang menyayangi (baku-baku sayang/baku-baku bae) berlaku sampai sekarang ini.
Kata kunci: Solidaritas Kekerabatan Suku Bangsa Bantik.
It is the social activities to be in special attention where there is a solidarity between the peoples such as: dying event, marriage, sickness, accident, and all the other social activities which need togetherness. Facing the event, the adults and old parents feel the task of theirs, to give attention and responsibility for the kinship life towards the future so that they form the group of helping each other, to help and to work together. This has been recognised by the Bantik tribe as “poposandeng” based on the motto of Bantik tribe consisted of three H : (1) Hintakinang (honor each other); (2) Hingtulungang (help each other); and (3) Hinggilidang (love each other). These three H in still carried away until now.
Keyword : Solidarity, Kinship, Bantik Tribe.
Solidaritas Kekerabatan Suku Bangsa Bantik di Kelurahan Malalayang I Manado. Suku bangsa Bantik sebagai salah satu suku bangsa yang ada di Minahasa yang tersebar di beberapa tempat seperti di sebelah barat daya kota Manado yaitu di Kecamatan Malalayang, Kalasey dan sebelah utara Manado yakni di Buha, Bengkol, Talawaan Bantik, Bailang, Molas, Meras serta Tanamon di Kecamatan Sinonsayang Minahasa Selatan, wilayah Ratahan dan wilayah Mongondow. Suku Bangsa Bantik yang ada di Kecamatan Malalayang Kota Manado yang menjadi tempat penelitian, mereka telah membuka diri untuk menerima perubahan dengan kedatangan orang-orang dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia antara lain orang Jawa, Minahasa, Gorontalo, Bolaang Mongondow, Batak, Bali, Bugis, Toraja, Sangir, Talaud juga ada dari keturunan Tionghoa. Walaupun telah hidup berdampingan dengan keanekaragaman suku bangsa, mereka memiliki adat istiadat, kebiasaan serta tetap mempertahankan nilai-nilai budaya yang mereka anggap bernilai, berharga serta patut dijaga, dilestarikan seperti kegiatan sosial yang dilakukan secara bersama yakni solidaritas antar kerabat dalam bidang kematian, perkawinan, Sakit, musibah kecelakaan, dan lain kegiatan tolong menolong di dalam masyarakat, dengan adanya peristiwa-peristiwa seperti ini oleh orang-orang tua merasa terpanggil, peduli dan merasa bertanggung jawab untuk kehidupan kekerabatan mereka kedepan sehingga masyarakat perlu membentuk suatu kelompok gotong royong tolong-menolong atau kerjasama yang oleh orang Bantik dikenal dengan “poposadeng” yang didasarkan pada motto masyarakat suku bangsa Bantik dikenal dengan 3 H : 1) Hintakinang yakni saling Menghormati (baku-baku hormat), 2) Hingtulungang yakni saling tolong-menolong/saling membantu (baku-baku bantu), 3) Hinggilidang yakni saling sayang menyayangi (baku-baku sayang/baku-baku bae) berlaku sampai sekarang ini.
Kata kunci: Solidaritas Kekerabatan Suku Bangsa Bantik.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.