PERANAN KEDOKTERAN FORENSIK DALAM PEMBUKTIAN KASUS PEMBUNUHAN
Abstract
Persoalan utama yang dapat disebutkan disini ialah susahnya mengungkap atau membuat terang tindak pidana pembunuhan akibat korban yang sudah tidak bisa dikenali karena kemungkinan sudah tidak jelas dan rusak kondisinya karena lamanya penanganan (tempus delicti), atau karena sudah dimutilasi dan jasadnya dipisah-pisah dengan jarak yang berjauhan, demikian juga barang bukti yang menyertainya sangat kurang (evidence materials), saksi-saksi di tempat kejadian perkara (locus delicti) tidak berani berbicara karena alasan keamanan, dll.Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian yuridis normatifGuna menemukan identitas korban sekaligus pelakunya maka peran autopsi forensik dilaksanakan dalam bentuk identifikasi forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu penyidik untuk menentukan identitas seseorang. Peran ilmu kedokteran forensik dalam identifikasi terutama pada jenazah tidak dikenal, jenazah yang rusak, membusuk, hangus terbakar dan kecelakaan massal, bencana alam, huru hara yang mengakibatkan banyak korban meninggal, serta potongan tubuh manusia atau kerangka sangat dibutuhkan dalam mengungkap tindak pidana pembunuhan yang terjadi sekaligus untuk menemukan pelakunya.Peranan kedokteran forensik dalam pembuktian kasus pembunuhan sangat dibutuhkan dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, untuk mengungkap proses tindak pidana dan akibatnya, serta untuk menentukan identitas korban dan menemukan pelaku tindak pidana pembunuhan. Autopsi forensik juga tidak semata-mata berhubungan dengan menguak misteri penyebab kematian seseorang, namun juga untuk menentukan kesalahan terdakwa yang berkorelasi dengan pertanggungjawaban pidana yang dalam perkara pidana, bukti harus lebih terang dari cahaya.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.