Pengaruh terapi oksigen hiperbarik terhadap penyembuhan luka pada luka bakar derajat dua dalam pada hewan coba kelinci

Rudy H. Susilo, Mendy Hatibie, Jan T. Ngantung, Meilany F. Durry

Abstract


Abstract: Wound healing process consists of inflammation, proliferation, and remodelling phases with increasing inflammatory cells, angiogenesis, and epithelization. Mechanism of hyperbaric oxygen therapy is O2 pressure over 1 ATA will increase oxygen pressure in the tissue. The main outcome measure is wound healing. This study was aimed to obtain the influence of hyperbaric oxygen therapy to wound healing process of deep second degree burn wounds. This was an experimental study. Subject were 36 rabbits divided into 2 groups, each of 18 rabbits. Deep second degree burn wounds were performed on all rabbits. One group was treated with hyperbaric oxygen therapy 2.4 ATA for 6 days, meanwhile the other group as control. The result of Mann-Whitney U test showed significant differences in inflammatory cells (P = 0.025) and epithelization (P = 0.024); albeit, there was not significant difference in angiogenesis (P = 0.442) between the two groups. Conclusion: Hyperbaric oxygen therapy could influence the inflammatory cells and epithelization but not the angiogenesis.
Keywords: second degree burn wound, healing process, hyperbaric oxygen therapy

Abstrak: Proses penyembuhan luka terdiri dari: fase inflamasi, proliferasi, dan perupaan kembali/remodeling, yang tampak dengan meningkatnya sel-sel radang, angiogenesis serta epitelialisasi. Mekanisme kerja terapi oksigen hiperbarik (TOHB) ialah pemberian tekanan O2 yang melebihi 1 ATA akan menyebabkan peningkatan tekanan O2 dalam jaringan. Jenis penelitian ialah eksperimental. Subyek penelitian 36 ekor kelinci yang dibuat luka bakar derajat dua dalam, kemudian dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing 18 ekor. Kelompok perlakuan diberikan TOHB dengan dosis 2,4 ATA selama 6 hari sedangkan kelompok lain sebagai kontrol. Hasil uji Mann-Whitney U menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada jumlah sel radang (P = 0,025) dan epitelialisasi (P = 0,024), tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna pada angiogenesis (p=0,442), serta ada perbedaan bermakna pada pada kedua kelompok. Simpulan: Terapi oksigen hiperbarik berpengaruh terhadap jumlah sel radang dan epitelialisasi namun tidak terhadap angiogenesis.
Kata kunci: penyembuhan luka bakar, oksigen hiperbarik, luka bakar derajat dua dalam


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35790/jbm.9.1.2017.15317

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



 

 

View JBM Stats