Hubungan Kadar Interleukin 6 Serum dan Klasifikasi CT Marshal pada Penderita Cedera Otak Berat Akibat Trauma
Abstract
Abstract: Increase of interleukin 6 (IL-6) level occurs in the brain after traumatic brain injury (TBI), however, studies about IL-6 as a prodictor based on CT-scan is still limited. This study was aimed to evaluate the relationship between serum IL-6 level and CT Marshall classification in patients with severe TBI. This was an observational study with a cross sectional design. There were 20 patients with severe TBI admitted at the Emergency Surgery Installation of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado in this study. CT-scan was performed on them to determine the CT Marshall classification and to categorize the hemorrhage location (extra-axial, intra-axial, both), hemisphere (midline/diffuse, dextral, sinistral), and area (frontal, parietal, temporal, occipital, multiple). Venous blood sample used for IL-6 examination was drawn less than 24 hours after trauma. The results showed that mean IL-6 level was 22.0060 pg/mL (SD 4.64494 pg/mL). Patients were distributed relatively uniform in 4 detected categories (diffuse injury II, III, V, and VI) of CT Marshall classification. Final regression model consisted of IL-6, age, and temporal injury as predictors. The Spearman coefficient correlation showed rs = -0.005 (P=0.491). Conclusion: There was no significant relationship between serum Il-6 level and CT Marshall classification, albeit, both of them increased consistantly following the severity of TBI and could be potential predictors to determine the prognosis of severe TBI patients.
Keywords: IL-6, CT Marshall, severe TBI
Abstrak: Pada cedera otak berat akibat trauma (COBT) terjadi peningkatan ekspresi IL-6 di otak namun penelitian mengenai kemampuannya untuk memrediksi hasil berdasarkan klasifikasi CT scan masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara kadar IL-6 serum dan klasifikasi CT Marshall pada pasien dengan COBT. Jenis penelitian ialah observasional dengan desain potong lintang. Hasil penelitian mendapatkan 20 pasien yang dirawat dengan COBT di IRDB RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. CT-scan segera digunakan untuk menentukan klasifikasi CT Marshall dan untuk mengategorikan lokasi (ekstra-aksial, intra-aksial, keduanya), belahan (garis tengah/difus, dekstra, sisnitra), dan area otak yang terlibat dalam cedera. Sampel darah vena untuk IL-6 diambil kurang dari 24 jam setelah trauma. Hasil penelitian mendapatkan rerata kadar IL-6 22,0060 pg/mL (SD 4,64494 pg/mL). Pasien didistribusikan relatif seragam dalam empat kategori yang terdeteksi (difus cedera II, III, V, dan VI) dari klasifikasi CT Marshall. Model regresi akhir terdiri dari IL-6, usia, dan cedera pada area temporal sebagai prediktor. Korelasi antara kadar IL-6 serum dan klasifikasi CT Marshall dianalisis dengan koefisien korelasi Spearman dan mendapatkan rs = -0,005 (P=0,491). Simpulan: Walaupun secara statistik tidak terdapat hubungan bermakna antara kadar Il-6 serum dan CT Marshall namun keduanya secara konsisten meningkat mengikuti COBT dan dapat menjadi prediktor potensial untuk menentukan prognosis pada pasien dengan COBT.
Kata kunci: IL-6, CT Marshall, COBT
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/jbm.11.1.2019.23210
Refbacks
- There are currently no refbacks.