Validasi International Prostate Symptom Score Versi Bahasa Indonesia pada Penderita Lower Urinary Tract Symptoms di Poliklinik Urologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Stephanus J. Ch. Tangel, Alwin Monoarfa, Richard A. Monoarfa

Abstract


Abstract: Lower urinary tract symptoms (LUTS) due to BPH frequently occur in elderly men. Indonesian version of International Prostate Symptom Score (IPSS-Ina) is commonly used in the hospitals in Indonesia, including Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital in Manado. However, there is still no study about IPSS-Ina validation in Manado. This study was perfomed by giving IPSS-Ina questionnaire to two sample groups, the treatment and the control groups. IPSS validation was tested by correlating the IPSS score and quality of life score. Reliability of IPSS-Ina was also tested by using internal consistancy test and test-retest to the two groups. There were 50 patients that fulfilled the inclusion and exclusion criteria, divided into the two groups as mentioned before. The oldest patients was 67 years in the treatment group, and the youngest one was 21 years in the control group. The Pearson correlation test showed that all correlations had P values <0.05, therefore, all 8 questions in the IPSS-Ina used in patients not yet treated with TURP were valid. The Cronbach test showed that the 8 questions had realibility of 0.93, which meant that the 8 questions translated into Indonesian had very high consistancy. The t test of treatment group before and after TURP resulted in t= 11.221 and a P value <0.001. Conclusion: IPSS-Ina has very good validation and reliability to people in Manado. Therefore, it has similar purpose, intention, and function to WHO version, and it has sensitivity to the changes of symptoms and signs of BPH patients before and after TURP.
Keywords: IPSS, LUTS, validation, BPH

Abstrak: Lower urinary tract symptoms (LUTS) akibat BPH sering terjadi pada laki-laki usia lanjut. International Prostate Symptom Score (IPSS) versi bahasa Indonesia sudah banyak digunakan di berbagai rumah sakit di Indonesia, termasuk RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi IPSS versi bahasa Indonesia di Manado. Penelitian dilakukan dengan memberikan kuesioner IPSS versi bahasa Indonesia (IPSS-Ina) kepada dua kelompok subyek, yaitu kelompok uji dan kontrol. Validasi IPSS diuji dengan mengorelasikan hasil skor IPSS yang didapat dengan skor kualitas hidup (Quality of Life). Reliabilitas IPSS-Ina diuji melalui dua cara yaitu dengan uji konsistensi internal dan uji test-retest pada kelompok subyek. Hasil penelitian mendapatkan 50 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian, dibagi menjadi dua kelompok (uji dan control). Usia tertinggi 67 tahun pada kelompok uji, dan terendah 21 tahun pada kelompok kontrol. Hasil uji korelasi Pearson mendapatkan semua nilai korelasi memiliki nilai P <0,05, jadi ke 8 pertanyan yang terdapat dalam IPSS-Ina yang digunakan pada pasien yang belum mendapatkan terapi TURP ialah valid. Hasil uji Cronbach memperlihatkan ke 8 pertanyaan ini memiliki reliabiltas sebesar 0,93, yang berarti ke 8 pertanyaan skoring BPH dari WHO yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki konsisten yang sangat tinggi. Hasil uji t pada kelompok uji sebelum dan setelah menjalani tindakan TURP mem-peroleh t= 11,221 dengan P <0,001. Simpulan: IPSS versi bahasa Indonesia terbukti memiliki validitas dan reliabilitas yang sangat baik terhadap masyarakat di Manado, sehingga dapat dijamin memiliki tujuan, maksud, serta fungsi yang sama dengan versi WHO, serta memiliki sensitivitas terhadap perubahan gejala pada penderita BPH dari sebelum dan setelah menjalani TURP.
Kata kunci: IPSS, LUTS, validasi, BPH


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35790/jbm.11.2.2019.23320

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



 

 

View JBM Stats