GAMBARAN HISTOLOGIK HEPAR HEWAN COBA POSTMORTEM

Novia K. Pualilin, Sunny Wangko, Sonny J. R. Kalangi

Abstract


Abstract: The usage of postmortem histological changes of the liver in the medicolegal investigation is still very limited. This study aimed to obtain the histological changes of the liver postmortem. This was an experimental-descriptive study using one pig as model. Samples were taken from its liver after 0 minute; 15 minutes; 30 minutes; 45 minutes; 60 minutes; 12 hours; and 24 hours postmortem. The results showed that the first postmortem histological changes of the pig liver were observed 30 minutes postmortem. These changes were congestion of the liver parenchym and sinusoidal dilatation, which became more distinct after 45 and 60 minutes. At 12 hours postmortem, the hexagonal forms of lobuli could still be identified, however, most central veins and vessels in the portal areas could not be identified. At 24 hours  postmortem, liver lobuli and all the vessels could not be identified. Conclusion: The earliest histological changes, parenchym congestion and sinusoiodal dilatation, occured 30 minutes postmortem. At 12 hours postmortem, most ot the vessels could not be identified. Morover, at 24 hours postmortem, all liver structures could not be identified anymore. It is expected that these postmortem histological changes of the liver colud be applied in medicolegal investigation especially ≤24 hours postmortem.

Keywords: postmortem interval, liver, postmortem.

 

 

Abstrak: Perubahan gambaran histologik hepar postmortem yang dijadikan dasar dalam penentuan lama kematian masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran histologik hepar postmortem. Penelitian ini bersifat deskriptif eksperimental dengan menggunakan babi sebagai hewan coba. Sampel jaringan hepar diambil pada interval waktu 0 menit; 15 menit; 30 menit; 45 menit; 60 menit; 12 jam; dan 24 jam postmortem. Hasil penelitian memperlihatkan perubahan histologik hepar babi mulai teridentifikasi pada 30 menit postmortem berupa kongesti parenkim hepar disertai dilatasi sinusoid. Pada 45 menit dan 60 menit postmortem, perubahan-perubahan di atas makin nyata dan meluas. Pada 12 jam postmortem, bentuk lobuli heksagonal masih dapat diidentifikasi tetapi sebagian besar vena sentralis dan pembuluh-pembuluh dalam area portal tidak dapat diidentifikasi lagi. Pada 24 jam postmortem, lobuli hepar, vena sentralis serta pembuluh-pembuluh dalam area portal tidak dapat diidentifikasi lagi. Simpulan: Perubahan gambaran histologik hepar babi mulai tampak pada 30 menit postmortem ditandai kongesti parenkim hepar disertai dilatasi sinusoid. Pada 12 jam postmortem, sebagian besar pembuluh-pembuluh tidak dapat diidentifikasi lagi. Pada 24 jam postmortem seluruh struktur hepar tidak dapat diidentifikasi lagi. Penelitian ini diharapkan dapat diaplikasikan untuk kepentingan medikolegal, terutama pada kematian ≤24 jam.

Kata kunci: lama kematian, hepar, postmortem.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35790/jbm.6.2.2014.5550

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



 

 

View JBM Stats