Pemberian Ekstrak Daun Kiara Payung (Filicium decipiens (Wight dan Arn.) Thwaites) sebagai Bioherbisida terhadap Pertumbuhan Gulma Babadotan (Ageratum conyzoides L.)

Dona Cindy Elfira Rana, Sendy Rondonuwu, Roni Koneri

Abstract


ABSTRAK

Gulma babadotan merupakan masalah serius dalam bidang pertanian karena dapat menurunkan nilai kualitas maupun kuantitas dari tanaman budidaya. Kehadiran gulma dapat diatasi menggunakan senyawa alelokimia dari kiara payung (Filicium decipiens). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian ekstrak daun kiara payung terhadap pertumbuhan tinggi, panjang akar, berat basah dan berat kering dari gulma babadotan (Ageratum conyzoides). Metode yang digunakan yaitu metode rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan yaitu kontrol, ekstrak 1%, ekstrak 3%, ekstrak 5% dan herbisida sintetik 2%. Uji lanjut BNT taraf 95% menunjukkan bahwa setelah lima minggu perlakuan terdapat perbedaan yang nyata pada parameter tinggi tanaman antara perlakuan kontrol (33,4 cm), ekstrak 3% (27,6 cm), ekstrak 5% (21,4 cm) dan herbisida sintetik 2% (14,1 cm). Hasil uji lanjut Games-Howell taraf 95% menunjukkan bahwa panjang akar perlakuan kontrol (32,0 cm) tidak berbeda nyata dengan perlakuan ekstrak, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan herbisida sintetik 2% (3,7 cm). Pada parameter berat basah perlakuan kontrol (33,81 g) tidak berbeda nyata dengan perlakuan ekstrak tetapi berbeda nyata dengan perlakuan herbisida sintetik 2% (0,12 g) dan pada parameter berat kering babadotan tidak ada perbedaan yang nyata antara perlakuan kontrol (6,86 g) dengan perlakuan ekstrak, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan herbisida sintetik 2% (0,04 g).

Kata kunci: Kiara payung; bioherbisida; gulma babadotan;ekstrak

 

ABSTRACT

Babadotan weed is a serious problem for agriculture field because this weed can reduce the quality and quantity value from the cultivated plants. Existence of this weed can control with allelochemical compound from kiara payung (Filicium decipiens). This study aims to examine the effect of giving kiara payung leaf extract for growth, root length, wet and dry weight of babadotan (Ageratum conyzoides) weed. The method use is complete random design method with five treatments that is control, 1% extract, 3% extract, 5% exract and 2% synthetic herbicide. Further test BNT 95% show after five weeks treatment there were significant differences in plant height parameter between control (33.4 cm), 3% extract (27.6 cm), 5% extract (21.4 cm) and 2% synthetic herbicide (3.7 cm). Further test of Games-Howell 95% in root length show no significant between control (32.0 cm) and extract treatment, but significant in 2% synthetic herbicide (3.7 cm). In wet weight, control treatment (33.81 g) no significant with extract but significant in 2% synthetic herbicide (0.12 g), and in dry weight parameter no significant between control (6.86 g) and extract, but significant in 2% synthetic herbicide (0.04 g).

Keywords: Kiara payung; bioherbicide; babadotan weed; extract

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35799/jbl.11.2.2020.28153

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Dona Cindy Elfira Rana, Sendy Rondonuwu, Roni Koneri

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher:
Department of Biology
Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Universitas Sam Ratulangi. Manado, North Sulawesi


 

View My Stats