Perubahan Morfologi dan Anatomi Kalus Catharanthus roseus dengan Perlakuan Triptofan (The morphological and anatomical changes on tryptophan-treated callus of Catharanthus roseus)
Abstract
Abstrak
Penelitian tentang perubahan morfologi dan anatomi kalus Catharanthus roseus dengan pemberian perlakuan triptofan telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk melengkapi informasi tentang perubahan yang terjadi pada kalus khususnya struktur anatomi dan morfologi sel kalus Catharanthus roseus setelah diberi perlakuan prekursor triptofan 175 mg/L. Pengamatan anatomi kalus dilakukan dengan metoda Parafin yang didokumentasikan dengan mikroskop Nikon Halogen 100 W perbesaran 10X10 dan difoto dengan camera Nikon DXM 1200F. Penampakan morfologi kalus didokumentasikan dengan camera digital Cannon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan kalus yang diberi perlakuan triptofan lebih lambat pada awalnya, namun bertahan hidup sampai 40 hari kultur. Kalus tanpa triptofan cepat bertumbuh pada awalnya sampai hari ke 18 kultur, setelah itu tidak ada pertumbuhan lagi. Setelah kultur 40 hari kultur, kalus dengan perlakuan triptofan tetap bertumbuh dengan baik sedangkan kontrol sudah rusak atau lisis. Struktur sel kalus perlakuan triptofan setelah 28 kali subkultur menunjukkan adanya penebalan dinding sel, sedangkan sel kalus kontrol mengalami lisis atau kerusakan sel.
Kata kunci: anatomi, Catharanthus roseus, kalus, morfologi, triptofan
Abstract
A research on the morphological and anatomical changes on tryptophan-treated callus of Catharanthus roseus was conducted. This study aimed to complete the information about the changes, particularly on anatomical and morphological structure of Catharanthus roseus callus cells after treatment of 175 mg/L precursor tryptophan. Anatomical observations was conducted using paraffin method, documented using a Nikon microscope with a 10x10 magnification and the photograph was taken using the Nikon DXM 100 W Halogen 1200F camera. The appearance of callus morphology was documented by Cannon digital camera. The results showed that the growth of tryptophan-treated callus was slower at the beginning, but it survived by 40-day culture. Non-tryptophan callus grew rapidly by 18-day culture and did not grow later on. Tryptophan-treated callus for 40 days grew well, whereas control callus was damaged or lysis. The tryptophan-treated callus after 28 times subcultures showed cell wall thickening, whereas the control callus cells are lysis or damaged.
Keywords: anatomy, callus, Catharanthus roseus, morphology, tryptophan
Penelitian tentang perubahan morfologi dan anatomi kalus Catharanthus roseus dengan pemberian perlakuan triptofan telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk melengkapi informasi tentang perubahan yang terjadi pada kalus khususnya struktur anatomi dan morfologi sel kalus Catharanthus roseus setelah diberi perlakuan prekursor triptofan 175 mg/L. Pengamatan anatomi kalus dilakukan dengan metoda Parafin yang didokumentasikan dengan mikroskop Nikon Halogen 100 W perbesaran 10X10 dan difoto dengan camera Nikon DXM 1200F. Penampakan morfologi kalus didokumentasikan dengan camera digital Cannon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan kalus yang diberi perlakuan triptofan lebih lambat pada awalnya, namun bertahan hidup sampai 40 hari kultur. Kalus tanpa triptofan cepat bertumbuh pada awalnya sampai hari ke 18 kultur, setelah itu tidak ada pertumbuhan lagi. Setelah kultur 40 hari kultur, kalus dengan perlakuan triptofan tetap bertumbuh dengan baik sedangkan kontrol sudah rusak atau lisis. Struktur sel kalus perlakuan triptofan setelah 28 kali subkultur menunjukkan adanya penebalan dinding sel, sedangkan sel kalus kontrol mengalami lisis atau kerusakan sel.
Kata kunci: anatomi, Catharanthus roseus, kalus, morfologi, triptofan
Abstract
A research on the morphological and anatomical changes on tryptophan-treated callus of Catharanthus roseus was conducted. This study aimed to complete the information about the changes, particularly on anatomical and morphological structure of Catharanthus roseus callus cells after treatment of 175 mg/L precursor tryptophan. Anatomical observations was conducted using paraffin method, documented using a Nikon microscope with a 10x10 magnification and the photograph was taken using the Nikon DXM 100 W Halogen 1200F camera. The appearance of callus morphology was documented by Cannon digital camera. The results showed that the growth of tryptophan-treated callus was slower at the beginning, but it survived by 40-day culture. Non-tryptophan callus grew rapidly by 18-day culture and did not grow later on. Tryptophan-treated callus for 40 days grew well, whereas control callus was damaged or lysis. The tryptophan-treated callus after 28 times subcultures showed cell wall thickening, whereas the control callus cells are lysis or damaged.
Keywords: anatomy, callus, Catharanthus roseus, morphology, tryptophan
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35799/jbl.2.1.2012.379
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 Dingse Pandiangan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Publisher:
Department of Biology
Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Universitas Sam Ratulangi. Manado, North Sulawesi