Gambaran enzim transaminase pada pasien tuberkulosis paru yang diterapi dengan obat-obat anti tuberkulosis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Abstract
Abstract: Pulmonary tuberculosis is a chronic infection and still a major worldwide health problem. Data from World Health Organization in 2013 showed that Indonesia was the fifth country with the highest prevalence of TB in the world. Treatment of TB in Indonesia is using the antituberculosis medication guide. One of the side effects of treatment is hepatotoxicity. Liver function tests commonly used are the transaminase enzymes (SGOT and SGPT). Levels of SGOT and SGPT will increase in case of damage or inflammation of the liver tissue. The results showed that after administration of the antituberculosis medication 26% of patients had high levels of transaminase enzymes meanwhile 74% of patients had normal levels of transaminase enzymes.
Keywords: Pulmonal Tuberculosis, OAT, hepatotoxicity, transaminase enzymes, SGOT, SGPT
Abstrak: Tuberkulosis paru adalah infeksi kronik yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan dunia yang utama. Data WHO tahun 2013 menunjukkan bahwa Indonesia menempati negara kelima dengan prevalensi TB tertinggi di dunia. Pengobatan TB di Indonesia menggunakan panduan obat antituberkuolosis (OAT) dan salah satu efek samping pengobatan ialah hepatotoksisitas. Tes fungsi hati yang umum digunakan ialah pemeriksaan enzim transaminase yakni kadar SGOT dan SGPT yang akan menunjukkan peningkatan jika terjadi kerusakan atau radang pada jaringan hati. Hasil penelitian memperlihatkan terdapat 26% pasien TB dengan kadar enzim transaminase yang tinggi setelah pemberian OAT, dan 74% pasien TB yang memiliki kadar enzim transaminase yang normal setelah pemberian OAT.
Kata kunci: tuberkulosis paru, OAT, hepatotoksisitas, enzim transaminase, SGOT, SGPT
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/ecl.v4i1.12102
Refbacks
- There are currently no refbacks.