Efek samping terapi steroid intravena pada penderita infeksi susunan saraf pusat di Departemen Neurologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Juli 2014 – Juni 2015

Ezra L.P Sumampouw, Arthur H.P. Mawuntu, Rizal Tumewah

Abstract


Abstract: Intravenous steroid is a therapeutic option for patients with central nervous system infection to reduce severe inflammation in brain and spinal cord. Albeit, excessive dose and overload duration intravenous steroid can cause variety side effects to the patients from the mildest to the worst, such as headache, gastrointestinal disturbance, or a new kind of infection that may result from intravenous steroid therapy. This was a retrospective cohort study using medical records of patients with central nervous system infection in Prof. R. D. Kandou Manado Hospital period July 2014 to June 2015. There were 22 patients in this study consisted of 16 males and 6 females. Intravenous steroid dexamethasone was the most common steroid administered to 19 patients, followed by methylprednisolone to 3 patients. Mild side effects were found in 72.3 patients and the most common one was mild headache. Conclusion: Intravenous steroids were safe enough as an adjunctive therapy in patients with central nervous system infections in Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado.

Keywords: central nervous system infection, intravenous steroids, side effects

 

Abstrak: Steroid intravena merupakan terapi pilihan untuk penderita infeksi susunan saraf pusat yang berfungsi mengurangi peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang. Pemberian steroid intravena dengan dosis dan durasi yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang beragam pada penerima terapinya mulai dari ringan hingga yang terberat, seperti nyeri kepala, gangguan gastrointestinal, hingga jenis infeksi baru yang dapat ditimbulkan akibat steroid intravena. Jenis penelitian ialah studi kohort retrospektif berdasarkan data rekam medik pasien dengan infeksi susunan saraf pusat yang dirawat di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Juli 2014 sampai Juni 2015. Terdapat 22 pasien dalam studi ini terdiri dari 16 laki-laki dan 6 perempuan. Jenis steroid intravena deksametason yang terbanyak diberikan pada 19 pasien, disusul metilprednisolon yang diberikan pada 3 pasien. Efek samping ringan ditemukan pada 72,3 kasus dan yang terbanyak ialah nyeri kepala ringan. Simpulan: Steroid intravena cukup aman diberikan sebagai terapi tambahan untuk penyakit infeksi susunan saraf pusat di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

Kata kunci: infeksi susunan saraf pusat, steroid intravena, efek samping


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35790/ecl.v4i2.14262

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
View eCliniC Stats