Hubungan Penggunaan Hair Styling terhadap Kejadian Dermatitis Seboroik pada Mahasiswa Laki-laki di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Abstract
Abstract: Seborrheic dermatitis is a type of papulosquamous dermatitis with predilection in areas with many sebaceous glands, scalp, face, and body. This disease is associated with immunological disorders, but ieven more with Malassezia. Seborrheic dermatitis can occur in all age groups, but is usually separated into two age groups: infants and adults. Seborrheic dermatitis has many precipitating factors, especially high oil levels and humidity. One of the trigger factors is the use of hair styling which triggers the oil production on the surface of scalp as well as hair. The occurence of excessive oil on the scalp and hair long time can cause dandruff and irritation. This study was aimed to determine the relationship between hair styling and the incidence of seborrheic dermatitis in male students at Sam Ratulangi University in Manado. This was an analytical study with a cross sectional design. Data were obtained by using questionnaires and anamnesis. The results showed that of the 25 respondents, 9 students had dandruff and 16 students did not. The chi-square test analyzing the relationship between hair styling and the incidence of seborrhoic dermatitis obtained a P value of 0.332. Conclusion: There is no significant relationship between hair styling use and the incidence of seborrheic dermatitis
Keywords: hair styling, seborrheic dermatitis, male college students
Abstrak: Dermatitis seboroik adalah salah satu jenis dermatitis papuloskuamosa dengan predileksi di daerah yang banyak kelenjar sebasea, skalp, wajah dan badan. Penyakit ini sering dihubungkan dengan kelainan imunologi, namun lebih sering dihubungkan dengan jamur Malassezia. Dermatitis seboroik dapat terjadi pada semua kelompok usia, namun biasanya terpisah menjadi dua golongan usia yaitu bayi dan dewasa. Dermatitis seboroik memiliki banyak faktor pencetus, terutama kadar minyak yang tinggi dan kelembaban. Salah satu faktor pencetusnya ialah penggunaan hair styling berlebih yang memicu timbulnya minyak pada rambut. Munculnya minyak pada rambut yang terlampau lama dapat menimbulkan ketombe dan juga iritasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemakaian hair styling dengan kejadian dermatitis seboroik pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang. Data diperoleh berdasarkan kuesioner yang dibagikan dan anamnesis. Hasil penelitian mendapatkan total 25 responden terdiri dari 9 orang berketombe dan 16 orang tidak berketombe. Hasil uji korelasi chi-square terhadap hubungan antara penggunaan hair styling dengan kejadian dermatitis seboroik menunjukkan nilai P=0,332. Simpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara penggunaan hair styling dengan kejadian dermatitis seboroik
Kata kunci: hair styling, dermatitis seboroik, mahasiswa laki-laki
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/ecl.v7i1.22451
Refbacks
- There are currently no refbacks.