Gambaran Sebab Kematian pada Kasus Ekshumasi di Sulawesi Utara dan Gorontalo Tahun 2016-2018

Adi W. S. Lumuhu, Erwin Kristanto, Nola T. S. Mallo

Abstract


Abstract: Exhumation is removing buried corpse to reidentify the corpse due to suspicion of the cause of death by the authorities. This study was aimed to obtain the causes of deaths of exhumated cases in North Sulawesi and Gorontalo during years 2016 to 2018. This study was conducted at the Forensic Medicine and Medicolegal Department of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital, Manado. This was a descriptive and retrospective study using data of Visum et Repertum. There were 10 exhumated cases during those years. Most cases were male (5 cases ~ 50%). The dominating sex was male (6 cases ~ 60%). The highest number of age was 14 years (3 cases ~ 30%). Of 10 exhumated cases, the causes of deaths could be determined in 8 cases. The most fequent causes of deaths was blunt trauma on the head that caused brain tissue injuries (4 cases ~ 40%). In two baby corpses, the causes of deaths could not be determined since both lungs were decomposed and the other baby was a stillbirth. In conclusion, most death causes of exhumated cases in North Sulawesi and Gorontalo registered during years 2016 to 2018 at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado could be determinedand and the main cause of death was blunt trauma on the head that caused brain tissue injury

Keywords: exhumation, cause of death

 

Abstrak: Ekshumasi adalah penggalian jenazah untuk mengidentifikasi kembali jenazah karena timbulnya kecurigaan terhadap kematian seseorang oleh pihak berwenang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sebab kematian pada kasus ekshumasi di Sulawesi Utara dan Gorontalo tahun 2016-2018. Penelitian dilakukan di Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif menggunakan hasil Visum et Repertum. Hasil penelitian mendapatkan 10 kasus ekshumasi selama tahun 2016-2018. Kasus terbanyak yaitu pada tahun 2016 yaitu 5 kasus (50%). Jenis kelamin jenazah didominasi oleh laki-laki sebanyak 6 kasus (60%). Usia terbanyak ialah 14 tahun berjumlah 3 kasus (30%). Dari 10 kasus ekshumasi, 8 kasus dapat ditentukan sebab kematian dengan sebab kematian terbanyak ialah kekerasan tumpul pada bagian kepala yang menyebabkan kerusakan jaringan otak pada 4 kasus (40%). Pada dua kasus bayi, sebab kematian tidak dapat ditentukan karena kedua paru sudah sangat membusuk sedangkan bayi lainnya lahir tidak bernapas. Simpulan penelitian ini ialah secara keseluruhan sebab kematian pada kasus ekshumasi di Sulawesi Utara dan Gorontalo yang masuk di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou tahun 2016-2018 dapat diungkapkan dengan kekerasan tumpul pada bagian kepala yang menyebabkan kerusak-an jaringan otak sebagai sebab kematian utama.

Kata kunci: ekshumasi, sebab kematian


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35790/ecl.v7i2.26782

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
View eCliniC Stats