Perbandingan Status Fungsional pada Pasien Nyeri Punggung Bawah Akut Non-Spesifik yang Diberikan Kombinasi Ibuprofen dan Eperison versus Ibuprofen

Raven C. P. Maubanu, Rizaldy T. Pinzon, M. M. A. Dewi Lestari

Abstract


Abstract: There are several types of medications that can be used to relieve pain in low back pain (LBP) cases, inter alia non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), opioids, non-opioid analgesics, antidepressants, and muscle relaxants. This study was aimed to compare the functional status of patients treated with combination of ibuprofen and eperisone hydrochloride and those treated with ibuprofen only. This was a randomized controlled trial. Samples were taken by using purposive sampling with a total of 100 samples as subjects, divided into two groups: group 1 as the experimental group treated with combination therapies of ibuprofen and eperisone hydrochloride and group 2 as the control group treated with ibuprofen only. The therapy was performed for three times with a span of two weeks between each visit. The functional status was measured with finger-to-floor distance (FFD) test and the analysis was performed by using the chi-square test. The results showed 39 males and 61 females as subjects. There was no meaningful difference on the basic characteristics. The functional status of the subjects improved as the intensity of pain decreased. The results of the FFD test indicated that there was improvement of functional status of each group on the second visit, as follows: group 1 had 30 subjects (62.5%) with a distance of <10 cm and group 2 had 24 subjects (55.8%) with a distance of <10 cm. In conclusion, the functional status of non-specific acute lower back pain patients treated with combination of ibuprofen and eperisone hydrochloride was better than those treated with ibuprofen only.

Keywords: low back pain; functional status; ibuprofen; eperisone hydrochloride combination 

 

Abstrak: Terdapat beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk menghilangkan nyeri pada nyeri punggung bawah (NPB), antara lain golongan obat anti inflamasi non steroid (OAINS), opioid, analgesik non-opioid, antidepresan, dan pelemas otot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa OAINS tidak cukup memadai sehingga perlu tambahan pelemas otot. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan status fungsional pasien yang diberikan terapi kombinasi ibuprofen dan eperison dengan yang diberikan terapi ibuprofen saja. Penelitian ini menggunakan randomized controlled trial. Sampel diambil menggunakan purposive sampling dengan total 100 sampel sebagai subjek. Subjek dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok 1 sebagai kelompok eksperimental yang diberikan terapi kombinasi ibuprofen dan eperison dan kelompok 2 sebagai kelompok pembanding yang diberikan terapi ibuprofen. Terapi dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dengan rentang waktu dua minggu antara setiap kunjungan. Status fungsional diukur dengan finger-to-floor distance test (FFD). Data penelitian dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian mendapatkan 39 laki-laki dan 61 perempuan sebagai subyek penelitian. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada karakteristik dasar. Status fungsional subjek semakin membaik bila intensitas nyeri semakin berkurang. Hasil FFD test menunjukkan adanya perbaikan status fungsional setiap kelompok pada kunjungan kedua, yaitu pada kelompok 1 terdapat 30 subjek (62,5%) yang memiliki jarak <10 cm dan pada kelompok 2 terdapat 24 subjek (55,8%) yang memiliki jarak <10 cm. Simpulan penelitian ini ialah status fungsional pada pasien NPB akut non-spesifik yang diberikan pengobatan terapi kombinasi ibuprofen dan eperison lebih baik daripada yang diberikan pengobatan ibuprofen saja.

Kata kunci: nyeri punggung bawah; status fungsional; ibuprofen; eperison


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35790/ecl.v9i2.36205

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
View eCliniC Stats