ANGKA KEJADIAN SUMBING BIBIR DI RSUP Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO PERIODE 2011-2013

Andriani Supandi

Abstract


Abstract: Cleft lip is a gap defect in the upper lip tha tcan extend to the gums, jaw and palate that are formed in the first trimester of pregnancy because of the mesodermis is not formed in that area so the nasal and maxillary processes that have been fused into a broken back. Cleft lip is caused by genetic and environmental factors. This study aimed to obtain the incidence of cleft lip in Prof. Dr. R. D. Kandou General Hospital Manado for period 2011-2013. This was a descriptive retrospective study by using data of the Surgery Department and the Medical Record. The results showed that during the period 2011-2013, the most frequent cases were cleftlip and alveolar with cleft soft palate and hard palate (65.5%). Unilateral cleft lip (66%) was more common than bilateral cleft lip (34%) and the localizations of defects were more common on the left (57%). The number of male patients (67%) were higher than the females (33%). Most patients underwent surgery at the ages of 1-6 years (39%). Most patients underwent Primary Lip Repair surgery (71%) and the most frequent performed techniques was Triangular Variant (33%).
Keywords: cleft lip, incidence

Abstrak: Sumbing bibir merupakan cacat berupa celah pada bibir atas yang dapat meneruskan diri sampai ke gusi, rahang dan langitan yang terbentuk pada trimester pertama kehamilan karena tidak terbentuknya mesoderm pada daerah tersebut sehingga prosesus nasalis dan maksilaris yang telah menyatu menjadi pecah kembali. Sumbing bibir disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian sumbing bibir di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 2011-2013. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif melalui pengumpulan data di bagian Bedah dan bagian Rekam Medik RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 2011-2013 kasus tertinggi yang ditemukan adalah kasus sumbing bibir dan alveolus yang disertai dengan sumbing palatum lunak dan palatum keras (65,5%). Sumbing bibir unilateral (66%) lebih banyak ditemukan daripada sumbing bibir bilateral (34%) dan lokalisasi defek lebih sering terjadi di sebelah kiri (57%). Jumlah pasien laki-laki (67%) lebih banyak ditemukan daripada perempuan (33%). Sebagian besar pasien dilakukan operasi pada usia 1-6 tahun (39%). Sebagian besar pasien dilakukan operasi Primary Lip Repair (71%) dan tehnik operasi yang tersering ialah Triangular Variant (33%).
Kata kunci: Angka kejadian, sumbing bibir


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35790/ecl.v2i2.4557

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
View eCliniC Stats