EFEKTIVITAS LENDIR BEKICOT (ACHATINA FULICA) TERHADAP JUMLAH SEL FIBROBLAS PADA LUKA PASCA PENCABUTAN GIGI TIKUS WISTAR
Abstract
Abstract: Tooth extraction is a common procedure in dentistry and can produce an injury. The main cells involved in wound healing are the fibroblasts. Snails are animals that were encountered in Indonesia. Snail slime contains beta agglutinins (antibodies) in the plasma (serum), protein achasin, glikokonjugat and acharan sulphate plays a role in wound healing process by helping the blood clotting process and proliferation of fibroblasts. The purpose of this study was to examine the effectiveness of snail slime on the number of fibroblasts in the wound after tooth extraction Wistar rats. This study is a laboratory experimental design with posttest only control group design using 10 rats Wistar male were divided into 2 groups: the treatment group were extracted incisor left underneath and given the snail slime, and the control group were not given the snail slime after extraction of teeth bottom left incisor. Number of fibroblast cells was observed at day 5 after tooth extraction. Snails were taken from plantations in the area Kalasey. This research was conducted in the Laboratory of Pathology of the Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi. The results showed the average number of fibroblasts in the control group less, with a value of 34.4 compared with the group treated with the value of 70.2. Data from each group were analyzed using normality test, homogeneity and continued Independent t-test. Conclusion: Snail slime was effective to increase the number of fibroblasts after tooth extraction of Wistar rats.
Keywords: snail slime (achatina fulica), fibroblasts, tooth extraction, male wistar rats.
Abstrak: Pencabutan gigi merupakan prosedur umum dalam kedokteran gigi dan dapat menghasilkan suatu perlukaan. Sel utama yang terlibat dalam proses penyembuhan luka ialah fibroblas. Bekicot merupakan hewan yang banyak ditemui di Indonesia. Lendir Bekicot mengandung zat beta aglutinin (antibodi) di dalam plasma (serum), protein achasin, glikokonjugat dan acharan sulfat yang berperan dalam proses penyembuhan luka dengan membantu proses pembekuan darah dan proliferasi sel fibroblas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas lendir bekicot terhadap jumlah sel fibroblas pada luka pasca pencabutan gigi tikus wistar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan desain post test only control group design dengan menggunakan 10 ekor tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan yang diekstrasi gigi insisivus kiri bawahnya dan diberikan lendir bekicot, dan kelompok kontrol yang tidak diberikan lendir bekicot setelah ekstrasi gigi insisivus kiri bawahnya. Jumlah sel fibroblas diamati pada hari ke-5 setelah pencabutan gigi. Bekicot diambil dari perkebunan di daerah Kalasey. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil penelitian menunjukkan jumlah rata-rata sel 515
Oroh, Pangemanan, Mintjelungan: Aktivitas lendir bekicot...
fibroblas pada kelompok kontrol lebih sedikit, dengan nilai 34,4 dibandingkan dengan kelompok perlakuan dengan nilai 70,2. Data dari masing-masing kelompok dianalisa menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan dilanjutkan Independent t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lendir bekicot memiliki efektifitas terhadap peningkatan jumlah sel fibroblas pasca pencabutan gigi tikus wistar.
Kata kunci: lendir bekicot (achatina fulica), fibroblas, pencabutan gigi, tikus wistar jantan
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/eg.3.2.2015.10325
Refbacks
- There are currently no refbacks.