GAMBARAN PEROKOK DAN ANGKA KEJADIAN LESI MUKOSA MULUT DI DESA MONSONGAN KECAMATAN BANGGAI TENGAH

Rizki Mulyana Djokja, B. S. Lampus, Christy Mintjelungan

Abstract


Abstract: Nowadays, smokers may be encountered from different social class, status, and different age groups. This is because it is very easy to get cigarettes. Many studies demonstrated the effects of smoking are influenced by the large number of cigarettes, duration of smoking, type of cigarettes smoked even depth of smoke may cause some disorders in the oral cavity. Purpose of this study was to determine the smokers and the incidence of oral mucosal lesions in the Monsongan village in Banggai district. This research method is descriptive with cross sectional study approach. Samples in this study are smokers in the Monsongan village. Calculations based on preliminary survey results obtained 264 people as smoking population and 80 people were selected as research sample. Results showed that from 80 research sample were examined, the incidence of oral mucosal lesions most often found in the sample with a smoking duration more than 20 years were 51 people (63.75%). Incidence of oral mucosal lesions most often found in smokers with number of cigarettes smoked per day 10-20 rods were 44 people (55%). Incidence of oral mucosal lesions most often found in cigarette smokers were 65 people (81.25%).

Key words: smoking, oral mucosal lesions.

 

 

Abstrak: Perokok saat ini bisa kita jumpai dari berbagai kelas sosial, status serta kelompok umur yang berbeda. Hal ini dikarenakan rokok sangat mudah untuk didapatkan. Banyak penelitian yang membuktikan efek dari merokok yang dipengaruhi oleh banyaknya jumlah rokok, lama merokok, jenis rokok bahkan dalamnya hisapan merokok dapat menimbulkan beberapa kelainan rongga mulut. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana gambaran perokok dan angka kejadian lesi pada mukosa mulut di desa Monsongan kecamatan Banggai tengah. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan studi potong lintang. Sampel dalam penelitian ini yaitu masyarakat perokok di desa Monsongan. Berdasarkan perhitungan survei awal didapatkan hasil populasi perokok sebanyak 264 orang dan yang menjadi sampel penelitian berjumlah 80 orang. Hasil penelitian  menunjukkan dari 80 orang subjek penelitian  yang  diperiksa, kejadian lesi mukosa mulut  paling banyak dijumpai pada lama merokok > 20 tahun sebanyak 51 orang (63.75%). Kejadian lesi mukosa mulut paling banyak dijumpai pada perokok dengan jumlah rokok yang dihisap 10-20 batang per hari sebanyak 44 orang (55%). Kejadian lesi mukosa mulut paling banyak dijumpai pada perokok yang merokok dengan jenis rokok putih sebanyak 65 orang (81.25%).

Kata kunci: perokok, lesi mukosa mulut.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35790/eg.1.1.2013.1928

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



 
View e-GiGi Stats