Stomatitis sebagai Manifestasi Oral dari Anemia Defisiensi Zat Besi disertai Trombositosis
Abstract
Abstract: Studies in Indonesia stated that the main cause of nutritional anemia in adolescents is due to lack of iron intake, which is called iron deficiency anemia. One of its oral manifestations is stomatitis. Thrombocytosis is also found in iron deficiency anemia. We reported a case of a 22-year-old female patient with complaints of stomatitis and further examination showed the occurrence of iron deficiency anemia and thrombocytosis. The patient was instructed to maintain good diet containing meat, vitamin C-rich vegetables and fruits, have good sleep pattern, take care of her oral health, and not to force herself to overwork. Triamcinolone acetonide in ora base 0.1% was applied on the lesion by using cotton bud after meal and before bedtime until the lesion disappeared or became painless. The patient was referred to an internist for further examination. After two weeks, the lesion had disappeared, and there was no new lesion. However, the patient had not checked to the internist, therefore, ferrous gluconate 250 mg twice daily was given to her for 30 days. In conclusion, the patient was diagnosed as stomatitis aphthosa as an oral manifestation of iron deficiency anemia associated with secondary thrombocytosis.
Keywords: stomatitis, iron deficiency anemia, thrombocytosis
Abstrak: Penelitian di Indonesia menyatakan bahwa penyebab utama terjadinya anemia gizi pada remaja ialah kurangnya asupan zat besi, yang disebut anemia defisiensi zat besi. Salah satu manifestasi oralnya ialah stomatitis. Kondisi trombositosis juga ditemukan pada anemia defisiensi zat besi. Kami melaporkan kasus seorang perempuan berusia 22 tahun dengan keluhan stomatitis dan hasil pemeriksaan penunjang menunjukkan anemia defisiensi zat besi dan trombositosis. Pasien diinstruksikan untuk menjaga pola makan yang baik dengan mengonsumsi daging serta buah dan sayuran mengandung vitamin C, tidur serta istirahat yang cukup, tidak memaksakan diri secara berlebihan, serta menjaga kebersihan mulut. Diberikan obat oles yaitu triamcinolone acetonide in orabase 0,1% untuk dioles pada lesi menggunakan cotton bud sehabis makan dan sebelum tidur sampai lesi sembuh atau tidak sakit lagi. Pasien dirujuk ke spesialis penyakit dalam untuk tindak lanjut dari kondisi sistemiknya. Kontrol setelah dua minggu sariawan sudah hilang, tidak muncul sariawan baru. Pasien belum ke dokter spesialis penyakit dalam untuk memeriksa kondisi anemia yang dideritanya. Oleh karena itu diberikan ferrous gluconate 250 mg dua kali sehari selama 30 hari. Simpulan kasus ini ialah suatu stomatitis sebagai salah satu manifestasi oral pada anemia defisiensi besi yang disertai trombositosis sekunder.
Kata kunci: stomatitis, anemia defisiensi zat besi, trombositosis
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/eg.v9i2.34481
Refbacks
- There are currently no refbacks.