Effects of Red Betel Extract (Piper crocatum) on Repeated Use
Abstract
Abstract: Red betel leaf (Piper crocatum) is often used as an alternative herbal medicine, however, it has to be tested to determine the safety and effectiveness. This study aimed to evaluate the effects of red betel leaf extract on repeated use viewed from death, body weight change, and relative organ index in Wistar rats. This was an in vivo experimental study using pre test-post test control design. Samples were 40 Wistar rats divided into four groups; each group consisted of five male rats and five female rats. The control group was given carboxymethylcellulose natrium (CMC-Na) 0.5%, meanwhile the test group was given red betel leaf extract with doses of 100, 400, and 1000 mg/kg BW by using an oral probe for 14 days. All samples were observed for death, body weight change, and relative organ index. The results showed that all doses of red betel leaf extract did not cause any death in 40 samples; did not cause significant change in body weight in male rats but resulted in significant body weight changes in female rats; did not cause any significant difference in the relative organ index in male and female rats. In conclusion, red betel leaf extract (Piper crocatum) is safe as an herbal adjunctive therapy for periodontal pocket.
Keywords: red betel leaf; periodontal pocket; multiple repeated doses
Abstrak: Daun sirih merah (Piper crocatum) sering dijadikan sebagai alternatif obat herbal. Penggunaannya harus diuji terlebih dahulu untuk mengetahui keamanan dan efektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek ekstrak sirih merah (Piper crocatum) pada penggunaan berulang ditinjau dari kematian, perubahan berat badan, dan indeks organ relatif pada tikus galur Wistar. Jenis penelitian ialah eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pre test-post test control secara in vivo. Pengujian ekstrak daun sirih merah dilakukan terhadap 40 ekor hewan uji tikus galur Wistar yang dikelompokkan menjadi delapan kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari lima ekor tikus jantan dan lima ekor tikus betina. Kelompok kontrol diberikan carboxymethylcellulose natrium (CMC-Na) 0,5%. Kelompok uji diberikan sediaan uji ekstrak daun sirih merah secara berulang dengan dosis 100, 400, dan 1000 mg/kg BB menggunakan sonde oral selama 14 hari. Pada hewan uji yang diamati ialah kematian, perubahan berat badan. dan indeks organ relatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih merah dengan dosis 100, 400, 1000 mg/kg BB pada 40 ekor tikus tidak menimbulkan kematian; tidak menimbulkan perubahan berat badan yang bermakna pada tikus jantan namun menimbulkan perubahan berat badan yang bermakna pada tikus betina; dan tidak menimbulkan perbedaan bermakna pada indeks organ relatif tikus jantan dan betina. Simpulan penelitian ini ialah pemberian ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) aman sebagai terapi tambahan herbal untuk poket periodontal.
Kata kunci: daun sirih merah; dosis berulang
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/eg.v10i1.39103
Refbacks
- There are currently no refbacks.