GAMBARAN XEROSTOMIA PADA KELOMPOK LANSIA YANG MENGGUNAKAN GIGI TIRUAN DI KABUPATEN MINAHASA
Abstract
Abstack: A person who has entered the elderly group will experience a change in the composition of saliva, causing the production of saliva does not function normally and lead to a complaint of dry mouth or xerostomia. This study aimed to identify and clarify the picture of xerostomia in the elderly group who use denture in Minahasa district. Xerostomia is a common problem that many occur in the elderly. Clinically, patients with dry mouth will feel dry on the lips and the corners of the mouth become irritated. This was a descriptive study using a cross sectional design. This study was carried out in all elderly nursing homes in Minahasa district. The samples of this study were all elderly who used denture in nursing homes in Minahasa district. Salivary flow rate was measured with a measuring cup. The results showed that xerostomia was found in 93.75% of the elderly, more dominant in females (96.7%), and more frequent in the age group 65-69 years (63.3%). Conclusion: Xerostomia was more common in female elderly, therefore, it is expected that the elderly have to maintain their oral health by eating nutritious foods and vitamin C.
Keywords: denture, elderly, xerostomia.
Abstrak: Seseorang yang sudah memasuki kelompok lansia akan mengalami perubahan dalam komposisi saliva, sehingga menyebabkan produksi saliva tidak berfungsi dengan normal dan mengakibatkan keluhan mulut kering atau xerostomia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan gambaran xerostomia pada kelompok lansia yang menggunakan gigi tiruan di kabupaten Minahasa. Xerostomia merupakan masalah umum yang banyak terjadi pada lansia. Secara klinis pasien dengan mulut kering akan terasa kering pada bibir dan bagian sudut mulut mengalami iritasi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Penelitian ini dilakukan di seluruh panti werda di kabupaten Minahasa. Sampel penelitian ini ialah semua lansia yang menggunakan gigi tiruan di panti werda di kabupaten Minahasa. Pengukuran laju aliran saliva dilakukan dengan menggunakan metode gelas ukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa xerostomia ditemukan pada 93,75% dari populasi, kelamin lebih dominan pada perempuan (96,7%), dan tersering pada rentang usia 65-69 tahun (63,3%). Simpulan: Xerostomia sering terjadi pada lansia terutama yang berjenis kelamin perempuan. Diharapkan para lansia dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan mengonsumsi makanan bergizi dan kaya vitamin C.
Kata kunci: gigi tiruan, lansia, xerostomia
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/eg.3.1.2015.6458
Refbacks
- There are currently no refbacks.