FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EXPECTED RETURN SAHAM PADA PERTAMBANGAN BATU BARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Abstract
Expected return merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Pertambangan batu bara di Indonesia merupakan usaha atau bisnis yang sangat menjanjikan, namun memiliki risiko yang sangat tinggi. CAPM pertama kali diperkenalkan oleh Sharpe, Lintner dan Mossin pada pertengahan tahun 1960-an. CAPM merupakan suatu model yang menghubungkan tingkat return harapan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang. CAPM Fama and Macbeth menjelaskan hubungan antara return dan beta. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh inflasi, tingkat suku bunga, return on asset (ROA), return on equity (ROE) terhadap expected return saham dan mengetahui perbedaan expected return saham antara model CAPM Lintner dengan Fama and MacBeth. Populasi sebanyak 17 perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di BEI, dan diambil sampel sebanyak 6 perusahaan yang telah memenuhi kriteria. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda dan uji beda sampel independen. Hasil pengujian hipotesis 1, secara simultan inflasi, tingkat suku bunga, ROA, ROE berpengaruh signifikan terhadap expected return saham. Hipotesis 2-5, secara parsial inflasi, tingkat suku bunga, ROA berpengaruh signifikan terhadap expected return saham, sedangkan ROE tidak. Hipotesis 6, menyatakan terdapat perbedaan antara expected return saham CAPM model Lintner dan Fama and MacBeth.
Kata kunci: expected return saham, inflasi, tingkat suku bunga, ROA, ROE
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35794/emba.1.3.2013.2358
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.