REAKSI PASAR TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG BEKERJA DARI RUMAH (WORK FROM HOME) PADA SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis reaksi pasar tarhadap Abnormal Return, Trading Volume Activity (TVA), Market Capitalization dan Frekuensi Perdagangan sebelum dan setelah ditetapkannya kebijakan pemerintah tentang bekerja dari rumah (Work From Home) pada saham Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan periode pengamatan 10 hari sebelum dan 10 hari setelah ditetapkan kebijakan dengan menggunakan metode study peristiwa (event study) dengan jenis penelitian komparatif. Sementara Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji beda menggunakan paired sample test. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebijakan pemerintah tentang bekerja dari rumah (Work From Home) 10 hari sebelum dan 10 hari setelah ditetapkan kebijakan tidak mengandung informasi yang menyebabkan pasar bereaksi. Hal ini dibuktikan dengan tidak terdapatnya hasil yang signifikan dalam uji harian pada empat indikator. Dan pada hasil uji gabung abnormal return, Trading Volume Activity (TVA) dan frekuensi perdagangan terdapat hasil yang tidak signifikan. Namun hasil uji gabung market capitalization menunjukan adanya perbedaan yang signifikan 10 hari sebelum dan 10 hari setelah ditetapkannya kebijakan.
Kata Kunci: Event Study, Abnormal Return, Trading Volume Activity (TVA), Market Capitalization, Frekuensi Perdagangan
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35794/emba.v10i1.39450
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.