MEMPROMOSIKAN KULINER KHAS KOTA MANADO PADA MEDIA SOSIAL DI MASA TATANAN NORMAL BARU

Roosalina Hera Lucia, Steven Yones Kawatak, David Paul Elia Saerang, Joubert Barens Maramis, Fredrik Gerald Worang, Rudy Steven Wenas

Abstract


Media Sosial dapat menjadi salah satu sarana yang dapat digunakan untuk mencari suatu informasi. Di era penerapan tatanan normal baru, penggunaan media sosial terus meningkat dibandingkan sebelum penyebaran ke berbagai belahan dunia. Media sosial juga dapat menjadi media promosi yang efektif dalam dunia pariwisata, termasuk di antaranya dalam mempromosikan makanan tradisional suatu, seperti halnya Tinutuan yang berasal dari Sulawesi Utara. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat efektivitas promosi Tinutuan melalui media sosial, mencari tahu pendapat konsumen tentang pentingnya promosi Tinutuan melalui media sosial, serta untuk menentukan fokus dari promosi yang dapat dilakukan. Responden penelitian adalah para pengunjung dari lima rumah makan yang menjual Tinutuan di Kota Manado dan pengumpulan data dilakukan dengan metode Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen belum mendapatkan informasi tentang tempat penjualan dari media sosial namun mereka berpendapat bahwa promosi melalui media ini sangat penting dalam era digital seperti saat ini. Para responden juga berpendapat bahwa fokus promosi adalah pada keunikan Tinutuan sebagai makanan khas Sulawesi Utara, nilai gizi yang terkandung, serta harga dan porsi yang sesuai harapan.

 

Kata Kunci: Promosi, media sosial, tinutuan, makanan tradisional, COVID-19


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35794/emba.v10i2.41308

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.