BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA SHMILY CUPCAKES
Abstract
Tujuan utama perusahaan yakni memperoleh pendapatan dan keuntungan, maka diperlukan adanya suatu perencanaan penjualan yang dapat dipergunakan untuk mengetahui besarnya volume penjualan minimum yang harus dicapai oleh perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Untuk itu diperlukan alat analisis yang mampu memberikan informasi mengenai perencanaan penjualan, yaitu analisis Break Even (BE) atau Break Even Point (BEP) yang biasa disebut titik pulang pokok / titik impas. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui penggunaan alat analisis BEP dalam merencanakan dan lebih meningkatkan laba perusahaan. Metode penelitian adalah metode deskriptif dengan pendekatan kasus. Shmily adalah usaha dagang yang bergerak dibidang pembuatan kue yaitu cupcakes, yang terdiri dari berbagai macam jenis rasa. Hasil menjelaskan bahwa perusahaan dengan memperhitungkan margin of safety dan contribution margin dapat memaksimalkan metode break even point sebagai metode untuk melakukan penjualan di atas titik impas dan meminimalisasi kerugian. Tingkat break even point dicapai home industry Shmily Cupcakes pada penjualan dapat mencapai keuntungan diatas rata-rata. Hal itu menunjukkan bahwa owner telah melakukan penjualan di atas titik impas serta memperoleh banyak keuntungan. Owner Shmily Cupcakes sebaiknya menerapkan analisis BEP sebagai salah satu alat untuk mengetahui kondisi keuangan yang telah dicapai.
Kata kunci: break even point, perencanaan laba, jangka pendek
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35794/emba.2.4.2014.6233
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.