PENDUGAAN POTENSI PRODUKSI GANDUM (Triticum aestivum L.) DI SULAWESI UTARA DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK SHIERARY WHEAT VERSI 2.0

Johannes E. X. Rogi, Siska J. Frans

Abstract


The demand of wheat increases yearly in Indonesia. Therefore, Indonesia has imported wheat fromoverseas. Agronomically, wheat could be cultivated in Indonesia. Simulation model using ShieraryWheat ver 2.2 software developed by Handoko (1992) will be used in this studi. This software has beenvalidated by Rogi (1996) in several areas in Indonesia. This model has daily resolution which explainsinteraction between growth and development of wheat. Model inputs include weather elements such asradiation, temperature, humidity, wind and rainfall. Soil physical field capacity (water condition in thesoil), characteristic such as field capacity, wilt permanent point, and evaporation together with pH, totalnitrogen were incorporated in the model. Agronomical inputs such as irrigation, nitrogenous fertilizer,ground water and total nitrogen were used as hypothetical data. The research was aiming to assessthe best location and time for cultivated wheat ini North Sulawesi. The result showed that planted timein August had potential high yield followed by January, March, April, May, and Septemnber respectively.The suitable lacations for cultivated wheat in North Sulawesi were Tondano, Langowan, Tompaso,Tompaso Baru, and Kotamobagu. The best potential high yield was found in areas which had optimal ofair temperature and rainfall.Keywords : Wheat, Agronomically, Simulation model, Shierary Wheat Ver 2.0

 

ABSTRAK

Kebutuhan gandum yang terus meningkat setiap tahun di Indonesia dipenuhi dengan cara mengimpor,padahal secara agronomis gandum saat ini dapat dibudidayakan di daerah tropis dengan produksi yanglebih tinggi dan waktu panen yang lebih pendek. Penentuan daerah-daerah pengembangan Gandum diIndonesia seperti di Provinsi Sulawesi Utara penting untuk dilakukan dengan menggunakan modelsimulasi. Perangkat lunak Shierary Wheat Ver 2.0 yang dikembangkan Handoko tahun 1992 diMelbourne Australia dan divalidasi oleh Rogi (1996) dan telah dikalibrasi pada berbagai tempat diIndonesia. Model ini mempunyai resolusi harian yang menjelaskan proses interaksi antaraperkembangan dan pertumbuhan tanaman gandum. Input model terdiri dari unsur-unsur cuaca beruparadiasi matahari, suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, dan curah hujan, sedangkan sifatfisik tanah (kapasitas lapang, titik layu permanen dan parameter evaporasi), serta sifat kimia tanah (pH,nitrogen total). Input agronomis berupa irigasi, pupuk nitrogen, kondisi awal berupa kadar air tanah dannitrogen total menggunakan data asumsi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan waktudan lokasi tanam yang terbaik untuk Tanam Gandum di Sulawesi Utara. Hasil penelitian mendapatkanbahwa Waktu tanam 1 Agustus mempunyai potensi hasil paling baik kemudian berturut-turut Januari,Maret, April, Mei dan September dengan lokasi yang sesuai adalah Tondano, Langowan, Tompaso,Tompaso Baru, dan Kotamobagu.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35791/eug.17.1.2011.101

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 

View My Stats