Sensitivitas dan Spesifisitas Rapid Diagnostic Test Malaria sebagai Diagostik Laboratorium Malaria di RSUD Noongan
Abstract
ABSTRAK
Malaria merupakan masalah kesehatan di daerah tropis dan subtropik seperti Brazil, seluruh sub sahara Afrika dan Asia Tenggara karena mempengaruhi angka kesakitan bayi, balita, dan ibu melahirkan serta menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) merupakan suatu pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit malaria berdasarkan atas deteksi antigen parasit malaria di dalam darah dengan menggunakan prinsip immunochromatographic. RDT membantu dalam deteksi malaria yang lebih handal dan cepat untuk mendeteksi infeksi malaria bahkan di daerah terpencil dengan akses terbatas ke layanan mikroskop berkualitas baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas Rapid Diagnostic Test (RDT) dalam deteksi malaria di RSUD Noongan dann diharapkan mampu memberikan manfaat bagi instansi kesehatan dalam pengembangan penanggulangan malaria di Indonesia. Penelitian yang dilakukan adalah survei deskriptif dengan menggunakan Cross sectional , serta Uji laboratorium untuk Uji diagnostik RDT malaria. Efekivitas dari alat uji yang ada adalah memiliki sensitifitas 90 %, spesifisitas 97%, nilai duga positif
Kata kunci : malaria, RDT, sensitivitas ,spesifisitas
ABSTRAK
Malaria is a health problem in tropical and subtropical regions such as Brazil, all sub-Saharan Africa and Southeast Asia because it affects the morbidity of infants, toddlers, and mothers giving birth and causes Extraordinary Events (KLB). Rapid Diagnostic Test (RDT) is a laboratory examination that is used to diagnose malaria based on the detection of malaria parasite antigens in the blood by using the immunochromatographic principle. RDT helps in more reliable and faster malaria detection to detect malaria infections even in remote areas with limited access to good quality microscopy services. This study aims to determine the effectiveness of the Rapid Diagnostic Test (RDT) in malaria detection at Noongan District Hospital and is expected to be able to provide benefits for health agencies in developing malaria prevention in Indonesia. The research conducted was a descriptive survey using cross sectional, as well as laboratory tests for malaria RDT diagnostic test. The effectiveness of the existing test equipment is 90% sensitivity, 97% specificity, positive predictive valueKeyword : Malaria, RDT, sensitivitas, spesifisitas
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arum LI, Mulyanto, Amanukarti, et al.2006. Uji Diagnostik Plasmodium Malaria Menggunakan metode imunokromatografi diperbandingkan dengan Pemeriksaan Mikroskopis. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory. 12:118-122.
Asdie, AH. 2000. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 2 Edisi 13. EGC. Jakarta.
Laihad FJ, Harijanto PN, Poespoprodjo JR.2011. Epidemiologi Malaria di Indonesia Triwulan I. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata KM, Setiyohadi B, Syam AF, editor.2014.Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI. Interna Publishing. Jakarta.
Sino Biological Inc. ELISA Principle Basis and Extension. http://www.elisa-antibody.com/ELISA-Introduction/ELISA-Principle, diakses pada 29 Oktober 2018.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM, Setiati S.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi VI. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. Jakarta.
WHO. 2006.Malaria Vector Control and Personal Protection. WHO. Ganeva
Widoyono.2008.Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasannya.Erlangga. Semarang.
Refbacks
- There are currently no refbacks.